In-depth

Serial Skuat Emas SEA Games 1991: Rochi Putiray, Juru Gedor Ulung

Jumat, 15 November 2019 18:05 WIB
Penulis: Petrus Manus Da' Yerimon | Editor: Indra Citra Sena
© Grafis: Indosport.com
Rochi Putiray salah satu pemain di Timnas Indonesia di Sea Games 1991. Foto: Ian Setiawan/INDOSPORT Copyright: © Grafis: Indosport.com
Rochi Putiray salah satu pemain di Timnas Indonesia di Sea Games 1991. Foto: Ian Setiawan/INDOSPORT

INDOSPORT.COM - Rochi Putiray merupakan salah satu bagian penting dalam kesuksesan timnas Indonesia menjuarai di SEA Games 1991 di Filipina. Dia diplot sebagai juru gedor utama dan mencetak dua gol krusial.

Rochi membobol gawang Malaysia saat menang 2-0 (satu gol lain oleh Widodo C. Putro) di laga perdana dan Filipina dalam laga pamungkas babak penyisihan Grup B yang berkesudahan 2-1 untuk kemenangan tim nasional Indonesia (satu gol lain oleh Ferril R. Hattu).

Secara eksklusif kepada redaksi berita olahraga INDOSPORT, Rochi Putiray mengatakan bahwa kesuksesan timnas Indonesia hampir tiga dasarwarsa (28 tahun) lalu tak lepas dari kebersamaan yang sangat kuat. 

Selama masa persiapan, seluruh pemain, pelatih, hingga pengurus sangat dekat satu sama lain, sehingga chemistry tersebut berlanjut di dalam lapangan.

"Sebenarnya bukan suasana di Filipina, tapi selama persiapan yang memang sangat ideal. Pemain senior dan junior bersaing dengan amat sportif. Pengurus, pelatih, dan elemen lainnya benar benar serius mendampingi kami setiap hari," kata Rochi Putiray.

Banyak cerita yang dialami Rochi selama mengikuti pemusatan latihan bersama Timnas Indonesia jelang SEA Games 1991. Yang cukup membekas adalah latihan fisik, di mana semua anggota tim, termasuk pelatih Anatoli Polosin, ikut naik gunung.

"Kami latihan sehari tiga kali. Lalu naik gunung tiga kali dan itu gunung yang dipakai buat latihan Polisi Militer ambil baret di Cimahi. Awalnya bingung, tapi dia (Polosin) mencontohkan. Dia juga naik jadi itu pengalaman berharga bahwa pelatih beri contoh nyata," tuturnya.

"Sebenarnya kami latihan setiap hari itu tiga kali dan sudah menjadi makanan sehari-hari. Dan memang, porsi latihan itu yang harus kami lewati buat mencapai target juara," imbuh Rochi Putiray.

Timnas Indonesia tak terlalu diperhitungkan di SEA Games 1991, apalagi harus menghadapi Thailand di final. Sang lawan merupakan semifinalis Asian Games 1990 dan dijagokan meraih medali emas sebelum akhirnya dipaksa takluk via drama adu penalti (4-2) usai bermain imbang 0-0 di waktu normal.
 
"Kami punya mental, percaya diri serta bermain tak kenal capek. Tidak ada kenal kata lelah saat itu karena faktor latihan yang didapat itu sudah lebih berat dari pertandingan," jelas Rochi soal rahasia sukses timnas Indonesia menjuarai cabor sepak bola SEA Games 1991.

Pesan untuk Timnas U-23

Oleh sebab itu, Rochi Putiray berpesan ke timnas Indonesia U-23 yang berpartisipasi di SEA Games 2019 Filipina, agar tetap percaya diri dan bekerja keras di latihan dan pertandingan. Semua tim berpeluang juara sehingga skuat Garuda Muda wajib mewaspadainya.

"Sebelum laga, semua tim punya kesempatan sama buat meraih juara dan kita juga punya peluang itu. Kalau saya cuma ingin berpesan, percaya diri saja," ucapnya.

"Kita ini diberi bakat dan talenta, jadi bermainlah buat diri sendiri karena kalau tanggung jawab buat diri sendiri otomatis akan tanggung jawab buat orang lain juga," tandas mantan pemain Persija Jakarta itu.

Rochi Putiray menjadi satu di antara 18 pemain dalam skuat juara SEA Games 1991 yang diulas satu per satu oleh INDOSPORT. Nantikan ulasan tentang pemain lainnya.