In-depth

Mempertanyakan Profesionalisme Simon McMenemy di Timnas Indonesia

Minggu, 17 November 2019 17:27 WIB
Editor: Prio Hari Kristanto
© Nofik Lukman Hakim/INDOSPORT
Simon McMenemy mendapat sorotan usai keputusannya yang tidak mau mendampingi Timnas Indonesia di laga Kualifikasi Piala Dunia 2022 melawan Malaysia, Selasa (19/10/19). Copyright: © Nofik Lukman Hakim/INDOSPORT
Simon McMenemy mendapat sorotan usai keputusannya yang tidak mau mendampingi Timnas Indonesia di laga Kualifikasi Piala Dunia 2022 melawan Malaysia, Selasa (19/10/19).

INDOSPORT.COM - Mempertanyakan sikap Simon McMenemy yang enggan mendampingi Timnas Indonesia di lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2022 melawan Malaysia. 

Timnas Indonesia dipastikan tidak akan didampingi Simon McMenemy sebagai pelatih ketika bersua Timnas Malaysia dalam lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2022.

Simon McMenemy menolak untuk mendampingi skuat Garuda berlatih maupun saat bermain melawan Malaysia. Pelatih asal Skotlandia itu tak bergabung dan digantikan oleh dua asistennya yakni Yeyen Tumena dan Joko Susilo.

Ya, beberapa waktu lalu ketua PSSI terpilih, Mochamad Iriawan, memastikan pihaknya telah resmi memberhentikan Simon McMenemy dari kursi kepelatihan Timnas Indonesia. Keputusan tersebut muncul usai rapat Komite Eksekutif (Exco) yang dilaksanakan pada Selasa (5/11/19).

Ketidakhadiran Simon McMenemy memang sudah diprediksi dan ramai diberitakan. Berdasarkan keterangan manajer skuat Garuda, Sumardji, Simon merasa kecewa karena telah diputus kontrak oleh PSSI.

Tentu saja keputusan Simon ini mengundang kontroversi. Simon dinilai tak profesional dalam mengemban tugasnya. 

Sebabnya, PSSI masih memastikan Simon McMenemy sebagai pelatih Indonesia sampai laga melawan Malaysia berakhir. Itu artinya, Simon masih memiliki tanggung jawab untuk mendampingi skuat garuda di pinggir lapangan Stadion Bukit Jalil nanti. 

“Betul. Tapi tetap Simon masih jadi pelaksana setelah pelatih baru sampai di Jakarta,” ujar Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan, kepada INDOSPORT.com, Rabu (06/11/19) lalu.

Bahkan PSSI telah menyampaikan secara luas mengenai hal ini di laman resmi mereka pssi.org. PSSI menyatakan akan memutus kontrak pelatih Simon McMenemy setelah laga Grup G Kualifikasi Piala Dunia 2020 kontra Malaysia di Kuala Lumpur. 

"Kami mengucapkan terima kasih kepada Simon atas kerja sama selama ini. Semoga di laga melawan Malaysia kita mendapatkan hasil yang positif," ujar Mochamad Iriawan dikutip dari laman resmi PSSI di Jakarta.

Bahkan, pria yang akrab disapa Iwan Bule itu juga menegaskan pihaknya akan menyelesaikan kewajiban kepada Simon sesuai dengan aturan.

Mangkir Dampingi Timnas

Dengan penjelasan PSSI di atas, tentu saja sikap yang ditunjukkan Simon dengan tak mendampingi Timnas Indonesia tergolong tidak profesional. 

Simon McMenemy mulai dikontrak untuk bekerja selama dua tahun sejak Januari 2019. Namun hingga detik ini. Simon belum menunjukkan performa yang bagus bersama skuat Garuda. 

Dari 12 pertandingan bersama timnas sejak dikontrak Januari 2019, Indonesia menelah lima kekalahan, seri satu kali dan enam kali menang.

Jumlah kemenangan Simon bersama timnas memang lebih banyak. Akan tetapi, sebagian besar kemenangan didapatkan dalam pertandingan menghadapi tim yang secara kualitas tak sebanding dengan Indonesia yaitu Perth Glory, State League 2 All-Stars, Persika, Bhayangkara FC, Myanmar, dan Vanuatu.

Barulah ketika menghadapi laga sesungguhnya di Kualifikasi Piala Dunia 2019, Indonesia babak belur. 

Indonesia tercatat takluk pada pertandingan persahabatan FIFA (4-1 lawan Yordania) serta empat di laga Kualifikasi Piala Dunia 2022, yakni lawan Malaysia, Thailand, Uni Emirat Arab (UAE) serta Vietnam. Tiga dari kekalahan itu bahkan didapatkan di depan publik sendiri. 

Ketika kabar pemecatan berhembus, Simon pun mendadak tak lagi mendampingi latihan Timnas Indonesia. Padahal, dirinya masih memiliki perjanjian untuk melawan Malaysia sebagai partai terakhirnya.

Wakil Ketua PSSI, Cucu Soemantri, bahkan sampai harus menugaskan timnya untuk mencari keberadaan Simon McMenemy. "Kami terus mencoba menghubungi Simon McMenemy, kami tidak mendengar berita tentang dia," kata Cucu Soemantri.

Namun belakangan diketahui Simon tetap akan datang ke Malaysia. Hanya saja, ia cuma menyaksikan dari tribun penonton. 

Sebagia seorang pelatih, Simon seharusnya bisa bersikap lebih lapang dada. Pemecatan pelatih di tengah kontrak itu adalah hal biasa di sepak bola. 

Ketika tim tidak mendapatkan hasil maksimal, apalagi harus kalah empat kali beruntun, maka sebagai pelatih diirnya harus siap menghadapi kemungkian terburuk yakni pemecatan. 

Akibat Simon yang menolak mendampingi Timnas, Yeyen Tumena pun berperan menjadi pelatih utama didampingi oleh Joko Susilo. 

Tunjuk Pelatih Baru

Dengan lengsernya Simon, PSSI pun kini tengah disibukkan dengan pencarian pelatih baru. PSSI dikabarkan tengah melakukan pitching terhadap dua calon pelatih yakni Luis Milla (Spanyol) dan Shin Tae-Yong. 

Luis Milla sendiri bukanlah nama asing di Indonesia. Pelatih satu ini pernah membesut Skuat Garuda pada ajang SEA Games dan Asian Games 2018 lalu. 

Sementara itu bagi Shin Tae-Yong, melatih Timnas Indonesia akan jadi pertama kalinya. Sama dengan Luis Milla. Shin Tae-Yong juga bukanlah pelatih kacangan. 

Shin Tae-Young tercatat pernah melatih Timnas Korea Selatan di Piala Dunia 2018. Ia juga cukup malang melintang di persepakbolaan Asia dengan menangani sejumlah klub raksasa Asia Timur. 

Entah Shin Tae-Young atau Luis Milla, keduanya dipastikan akan menggantikan Simon McMenemy di Timnas Indonesia pada akhir tahun ini.