Liga Europa

3 Pelajaran Penting yang Bisa Dipetik Manchester United Usai Kalah dari Astana

Jumat, 29 November 2019 08:33 WIB
Editor: Juni Adi
 Copyright:

INDOSPORT.COM - Kekalahan yang diderita Manchester United dari Astana di Liga Europa, rupanya melahirkan tiga pelajaran penting yang bisa mereka petik.

Manchester United gagal membawa pulang tiga poin karena kalah 1-2, dalam lawatannya ke Kazakhstan melawan Astana di Stadion Astana Arena, dalam laga lanjutan Liga Europa matchday ke-5 pada Jumat (29/11/19).

Anak asuh Ole Gunnar Solskjaer sempat unggul lebih dahulu lewat gol cepat Jesse Lingard. Akan tetapi Astana mampu bangkit di babak kedua, dan membalikan keadaan melalui gol Dmitriy Shomko dan gol bunuh diri Di'Shon Bernard.

Skor 2-1 untuk keunggulan tuan rumah bertahan hingga laga usai. Meski kalah, hasil pertandingan ini tidak mengubah situasi Grup L, karena Man United tetap berada di puncak klasemen, dengan koleksi 10 poin dan sudah dipastikan lolos.

Hanya saja, Man United harus berjuang untuk merebut status juara grup di laga terakhir, melawan AZ Alkmaar yang berada di posisi ke-2 dengan 9 poin. Sedangkan Astana, tak beranjak dari juru kunci dengan perolehan 4 poin saat ini.

Kekalahan tersebut tidak lepas dari keputusan Ole Gunnar Solskjaer, yang berani melakukan perjudian dengan menurunkan para pemain muda. Hanya Jesse Lingard, Luke Shaw dan Lee Grant yang berstatus pemain senior.

Kendati begitu, ada sejumlah pelajaran yang bisa dipetik oleh para penggawa The Red Devils usai kekalahan ini, apa saja itu? Berikut rangkumannya:

1. Bagus untuk Pemain Muda

Ini bukanlah kali pertama Ole Gunnar Solskjaer menurunkan pemain muda saat melawan Astana di Liga Europa. Sebelumnya, pada pertemuan pertama yang digelar di Old Trafford, (20/09/19) dirinya juga melakukannya.

Kala itu Ole menurunkan beberapa pemain muda dan debutan sejak menit awal, seperti Mason Greenwood, Tahith Chong, Angel Gomes, Diogo Dalot dan Axel Tuanzebe. 

Hasilnya cukup meyakinkan. Pada laga pembuka Grup L itu, Man United menang dengan skor 1-0 melalui gol Mason Greenwood. Sayangnya, torehan manis itu tidak berlanjut di pertemuan kedua ini.

Meski hasil tidak memuaskan, setidaknya keberanian Ole untuk memberi kesempatan para pemain muda patut diacungi jempol, karena bisa menambah jam terbang dan pengalaman para pemain itu sendiri.

Terlebih, The Red Devils juga sudah dipastikan lolos ke babak 32 besar. Jadi, bukan sebuah perjudian yang fatal. 

2. Berkah Untuk Skuat Utama

Dengan menurunkan skuat muda, berarti memberikan berkah tersendiri untuk para pemain utama. Sebab, tidak dibawanya sejumlah pilar penting, bisa dimanfaatkan oleh mereka untuk melakukan recovery sebelum kembali berlaga akhri pekan ini di Liga Inggris.

Apalagi performa Manchester United di liga domestik saat ini tengah anjlok. Akhir pekan kemarin, mereka hanya bisa bermain imbang 3-3 melawan tim promosi Sheffield United, dan tertahan di posisi ke-9.

Pekan ini, United akan menjamu Aston Villa di Old Trafford di pekan ke-14, Minggu (01/12/19). Kemenangan tentunya jadi target yang ingin mereka capai, sehingga bisa mengangkat posisi mereka ke papan tengah. Maka dari itu, Ole lebih memilih mengistirahatkan pemain utamanya.

3. Menghindari Badai Cedera

Tak hanya memberikan masa recovery  para pemain utama, tidak dibawanya pilar penting melawan Astana dan memberikan pemain muda kesempatan, juga untuk menghindari hantaman cedera.

Maklum saja hal itu dikhawatirkan, karena Manchester United lebih fokus ke Liga Inggris pada pekan depan. Sebab, mereka kan menjalani tiga laga krusial yang hanya berjeda empat hari.

Adapun tiga lawan yang akan dihadapi Manchester United adalah Aston Villa (01/12/19) di Old Trafford, Tottenham Hotspur (05/12/19) di Old Trafford dan Man City (08/12/19) di Etihad Stadium.