Liga Indonesia

Jadi Calon Pelatih Timnas Indonesia, Luis Milla Diwanti-wanti PSSI

Sabtu, 30 November 2019 10:19 WIB
Penulis: Prabowo, Ervan Yudhi Triatmoko | Editor: Arum Kusuma Dewi
© pssi.org
Luis Milla saat memenuhi undangan PSSI di Filipina sebagai kandidat pelatih Timnas Indonesia, Jumat (29/11/19). Copyright: © pssi.org
Luis Milla saat memenuhi undangan PSSI di Filipina sebagai kandidat pelatih Timnas Indonesia, Jumat (29/11/19).

INDOSPORT.COM – Wakil Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI), Cucu Sumantri, memberi pesan khusus pada Luis Milla jika dirinya terpilih sebagai pelatih Timnas Indonesia. Cucu mewanti-wanti agar Milla bisa bersikap profesional dalam melatih Tim Garuda.

Cucu berpesan agar nanti Luis Milla tak mencari kambing hitam apabila Timnas Indonesia meraih hasil buruk. Hal itu sudah ditegaskan oleh mantan Kepala Staf Kostrad berpangkat Mayjen TNI tersebut.

“Jangan nanti kalau kalah bilang liganya kurang profesional atau kompetisi kurang bagus. Jangan mencari kambing hitam sebagai profesional. Itu yang kami sampaikan tadi,” ujat Cucu Sumantri.

Sebelumnya, Luis Milla memang sempat bersitegang dengan PSSI di akhir tugasnya sebagai pelatih Timnas U-23 dan Timnas Indonesia senior. Ketika itu, melalui unggahan di akun Instagram pribadinya, Milla menuding PSSI bersikap tidak profesional.

Cucu Sumantri pun berharap hal tersebut tidak terulang lagi di kemudian hari jika Luis Milla kembali dipercaya melatih Timnas Indonesia.

“Apa yang menjadi kekurangannya baru kami akan support. Jangan nanti berhasil mengklaim tapi begitu gagal cari kambing hitam. Yang lalu kan kalau tidak salah dia salahkan Ketua Umum Pak Edy (Rahmayadi),” tegas Cucu.

Seperti diketahui, Luis Milla sendiri telah melakuan pertemuan dengan PSSI di sebuah hotel di Manila, pada Jumat (29/11/19) malam waktu setempat. Pada pertemuan tersebut, Milla didampingi oleh asistennya, Eduardo Perez.

Sementara dari PSSI, selain Cucu Sumantri, rombongan yang menemui Luis Milla adalah Ketua Umum Mochamad Iriawan, Wakil Ketua Umum Iwan Budianto, Sekjen Ratu Tisha Destria, dan empat anggota komite eksekutif yang terdiri dari Endri Erawan, Haruna Soemitro, Sonhadji dan Yunus Nusi.