Liga Indonesia

Diwarnai Adu Jotos Antar Pemain, Persekat Singkirkan Persebi di Liga 3

Selasa, 3 Desember 2019 10:21 WIB
Penulis: Alvin Syaptia Pratama | Editor: Cosmas Bayu Agung Sadhewo
© wikipedia/INDOSPORT
Persekat Kabupaten Tegal memastikan diri lolos ke babak Liga 3 Nasional setelah berhasil menyingkirkan Persebi Boyolali. Copyright: © wikipedia/INDOSPORT
Persekat Kabupaten Tegal memastikan diri lolos ke babak Liga 3 Nasional setelah berhasil menyingkirkan Persebi Boyolali.

INDOSPORT.COMPersekat Kabupaten Tegal memastikan diri lolos ke babak Liga 3 Nasional setelah berhasil menyingkirkan Persebi Boyolali dalam laga Regional Jawa di Stadion Yos Sudarso, Kota Tegal, Senin (2/12/2019) sore.

Pertandingan antara Laskar Ki Gede Sebayu melawan Laskar Pandan Arang berakhir imbang 1-1 di waktu normal 90 menit pertandingan berlangsung usai gol Persekat melalui Abdul Gani Lukman berhasil disamakan oleh Persebi melalui Riky Junian.

Di babak adu penalti, Persekat mampu unggul atas Persebi dengan skor 5-3 dan memastikan diri lolos ke zona nasional kompetisi Liga 3 tahun 2019.

Sayangnya duel seru kedua tim ini harus diwarnai dengan adu jotos antar pemain di awal babak pertama. Awal mulanya, pemain Persekat yakni Sahrudin Irwan diganjal keras oleh pemain Persebi, Mustokhin.

Usai pelanggaran keras tersebut, kedua pemain saling bersitegang hingga akhirnya saling melepaskan pukulan. Para pemain lain di kedua tim pun tidak bisa menahan emosi, alhasil kericuhan di dalam lapangan sempat membuat pertandingan terhenti selama enam menit.

Sahrudin Irwan dan Mustokhin juga harus keluar lapangan lebih cepat karena wasit langsung memberi kartu merah untuk kedua pemain ini. Pertandingan antara Persekat melawan Persebi pun dilanjutkan dengan 10 pemain melawan 10 pemain hingga laga usai.

Setelah pertandingan, pelatih Persekat, Lukman Afif mengaku menyayangkan insiden adu jotos antar pemain yang menodai pertandingan tersebut.

“Pertandingan ini ternoda di menit ke-14 dengan ada insiden kartu merah, tapi tidak membuat anak- anak putus asa atau kendor dalam menyerang. Banyak peluang yang dibuang anak-anak, yang harusnya jadi gol tapi tidak,” ujar mantan pelatih fisik Persis Solo tersebut usai pertandingan.