Liga Spanyol

Lakukan Pengaturan Skor, 41 Orang dari Klub Liga Spanyol Ditangkap

Selasa, 10 Desember 2019 02:48 WIB
Editor: Yohanes Ishak
© Birkbeck Sport Business Centre
Ilustrasi Bola dan Uang, merupakan gambaran match fixing atau pengaturan skor yang dilakukan klub Liga Spanyol, Real Zaragoza. Copyright: © Birkbeck Sport Business Centre
Ilustrasi Bola dan Uang, merupakan gambaran match fixing atau pengaturan skor yang dilakukan klub Liga Spanyol, Real Zaragoza.

INDOSPORT.COM - Klub Liga Spanyol divisi kedua, Real Zaragoza beserta 41 orang yang terlibat diamankan pihak berwajib usai ketahuan melakukan pengaturan skor.

Beredar laporan dari Marca, jika klub yang musim ini bermain di LaLiga SmartBank itu melakukan pengaturan skor saat melawan Levante pada delapan tahun lalu atau tepatnya 17 Agustus 2011, di mana saat itu Real Zaragoza meraih kemenangan agar lolos dari degradasi.

Pertandingan ini pun menjadi sorotan ‘KPK’ alias organisasi Anti-Korupsi di Spanyol. Kabarnya, mantan pelatih mereka, Javie Aguirre yang kini melatih Leganes telah selesai diperiksa oleh pihak berwajib di Spanyol dan tinggal menunggu keputusan akhir.

Pada tahun 2018 kemarin, kasus pengaturan skor Real Zaragoza ini dibuka kembali setelah laporan tersebut kembali menguat dengan hukuman penjara dua tahun dan larangan beraktivitas di dunia sepak bola selama enam tahun jika terbukti bersalah.

Beberapa nama yang masuk dalam tersangka pengaturan skor Real Zaragoza adalah mantan kapten Atletico Madrid, Gabi, lalu gelandang milik PSG, Ander Herrera, pemain River Plate, Leonardo Ponzio, dan penggawa Villarreal, Vicente Iborra.

Selain itu, laporan tersebut juga mengatakan jika mantan Presiden Real Zaragoza, Agapito Iglesias dan Direktur Keuangan klub, Javier Porquera telah dinyatakan bersalah dan dijatuhi hukuman 15 bulan penjara karena dianggap telah memalsukan dokumen serta korupsi uang sebesar 1,73 juta euro atau lebih dari Rp26 miliar dari uang kas milik Real Zaragoza.

Ironisnya lagi, kasus pengaturan skor yang dilakukan oleh Real Zaragoza ini merupakan kasus yang pertama di kompetisi sepak bola Spanyol.