Liga Indonesia

Peran Berbeda Ferdinand dan Balde di PSM Dalam Strategi Darije

Kamis, 12 Desember 2019 20:49 WIB
Penulis: Adriyan Adirizky Rahmat | Editor: Ivan Reinhard Manurung
© Adriyan Adirizky Rahmat/INDOSPORT
PSM Makassar memiliki dua penyerang kelas wahid diajang Shopee Liga 1 2019 dalam diri Ferdinand Sinaga dan Amido Balde. Copyright: © Adriyan Adirizky Rahmat/INDOSPORT
PSM Makassar memiliki dua penyerang kelas wahid diajang Shopee Liga 1 2019 dalam diri Ferdinand Sinaga dan Amido Balde.

INDOSPORT.COM - PSM Makassar memiliki dua penyerang kelas wahid diajang Shopee Liga 1 2019 dalam diri Ferdinand Sinaga dan Amido Balde. Dengan gaya bermain yang berbeda, kedua pemain itu pun memiliki peran masing-masing dalam strategi pelatih Darije Kalezic.

Ferdinand telah membela Pasukan Ramang sejak turnamen Indonesia Soccer Championship (ISC) 2016. Empat musim berseragam PSM, penyerang berusia 31 tahun itu menjelma menjadi goal getter dengan total 46 gol disemua ajang sehingga sangat diidolai suporter.

Sedangkan Amido Balde direkrut pada jendela transfer paruh musim Liga 1 2019 dari Persebaya Surabaya. Eks Glasgow Celtic diharapkan menjadi jawaban atas kesialan PSM merekrut penyerang asing dalam tiga musim terakhir.

Keduanya pun menjadi top skor PSM di Liga 1 2019, dimana Ferdinand memimpin dengan delapan gol sementara Balde memiliki dua gol lebih sedikit. Padahal, sejak bergabungnya Balde, kedua pemain tersebut tidak pernah diduetkan sejak menit pertama.

Ya, Ferdinand dan Balde memiliki peran berbeda dalam strategi Darije Kalezic. Balde lebih banyak dimainkan sejak menit awal dengan harapan mampu melemahkan pemain bertahan lawan karena memilki postur tubuh yang tinggi kekar.

Sedangkan Ferdinand lebih banyak difungsikan sebagai supersub oleh Darije. Dengan kecepatan dan kengototannya dalam berduel, eks Persib Bandung itu diharapkan bisa memanfaatkan kelelahan pemain bertahan lawan yang telah dikuras oleh Balde.

"Saya senang dengan performa Balde bukan hanya karena golnya tapi dia sangat banyak membantu tim. Balde mampu menahan bola dan dari dia kami bisa terus melanjutkan serangan," ungkap Darije kepada redaksi berita INDOSPORT, Kamis (12/12/19).

"Dia membuat bek tengah lawan sangat kesulitan dengan melakukan duel fisik yang sangat keras. Itu bisa terlihat di menit-menit akhir, bek lawan lawan sangat kelelahan dan Ferdinand dimasukkan untuk memberikan hukuman," sambung Darije.

Walau banyak mendapat kecaman dari suporter dengan strategi seperti itu, Darije menyebut peran yang diberikan kepada Ferdinand bukanlah hal yang baru. Eks pelatih Jong PSV Eindhoven itu menyebut pemilik nomor punggung 6 di PSM itu telah menjalankan peran yang sama sejak dua musim lalu.

"Semua juga bisa melihat bagaimana peran Ferdinand di bawah pelatih Robert Alberts musim lalu. Pada musim ini, saya juga sangat senang dengan permainan Ferdinand ketika dimainkan dari menit awal," tutur ia lagi.

Namun, pelatih sepakbola berusia 50 tahun ini mengaku tidak akan terus menggunakan strategi yang sama untuk kedua penyerangnya itu. Darije menyebut dirinya bisa saja memainkan Ferdinand sejak menit awal tergantung kualitas lawan yang dihadapi.

"Kami menggunakan penyerang sesuai kebutuhan berdasarkan kualitas lawan. Sebagai pelatih, saya lebih suka dengan konsistensi sehingga saya tidak perlu merubah banyak komposisi pemain," tandas Darije.

Sayangnya, Darije tidak dapat menggunakan strategi tersebut pada dua laga sisa PSM di ajang Liga 1 2019. Sebab, Balde diganjar kartu merah pada laga terakhir melawan Barito Putera sehingga harus absen pada dua laga berturut-turut.