Liga Indonesia

Bintang Bali United Ungkap Stadion Paling Angker di Indonesia, Terintimidasi?

Rabu, 18 Desember 2019 18:45 WIB
Penulis: Fuad Noor Rahardyan | Editor: Indra Citra Sena
© Nofik Lukman Hakim/INDOSPORT
Brwa Nouri mengaku bahwa markas PSM Makassar adalah satu tempat yang paling mengerikan di antara semua stadion klub Shopee Liga 1 2019. Copyright: © Nofik Lukman Hakim/INDOSPORT
Brwa Nouri mengaku bahwa markas PSM Makassar adalah satu tempat yang paling mengerikan di antara semua stadion klub Shopee Liga 1 2019.

INDOSPORT.COM – Brwa Nouri mengaku bahwa markas PSM Makassar adalah satu tempat yang paling mengerikan di antara semua stadion klub peserta Shopee Liga 1 2019. Gelandang asing Bali United itu punya dua alasan kuat di balik pernyataannya.

“Markas PSM Makassar terkenal sebagai salah satu stadion yang paling mengerikan untuk didatangi. Pertama, secara teknis, kamu akan sangat tidak nyaman ketika bermain di sana,” ucap Nouri dilansir dari situs Expressen.

“Kedua, kamu bisa merasa selalu diteror sehingga sangat sulit untuk bisa meraih kemenangan di sana. Beberapa pemain bahkan sampai takut kehilangan nyawanya akibat berada di atmosfer seperti itu,” lanjutnya.

Perkataan Brwa Nouri sendiri terbukti dalam paruh kedua Shopee Liga 1. Bali United, yang bertandang ke Stadion Mattoangin, menelan kekalahan 0-1. Juara musim 2019 itu tak bisa membalas gol cepat gelandang PSM Makassar, Rasyid Bakri.

Saat di Makassar, Nouri mengatakan bahwa banyak tim yang harus menaiki kendaraan antipeluru untuk menjaga keselamatan, baik sebelum maupun sesudah laga. Pemain berpaspor Irak ini merasa terintimidasi.

Menurutnya, faktor keamanan tersebut menjadi salah satu alasan pemain asing untuk tak lagi berkarier di Indonesia. Hanya saja, Nouri merasa kondisi ini adalah tantangan yang selalu ingin ia lewati.

Brwa Nouri masih menyisakan dua tahun kontrak di Bali United dan ia menegaskan akan terus beradaptasi jika mendapati berbagai masalah. Secara umum, ia merasa bahagia tinggal di Bali, terlebih setelah mendapatkan gelar juara liga pertamanya seumur hidup.