Liga Indonesia

Nyeleneh, Gelandang Asing Bali United Diminta Koleksi Kartu Kuning di Liga 1

Rabu, 18 Desember 2019 18:15 WIB
Penulis: Fuad Noor Rahardyan | Editor: Indra Citra Sena
 Copyright:

INDOSPORT.COM – Gelandang asing Bali United, Brwa Nouri, mengatakan bahwa kerasnya kompetisi sepak bola Indonesia jauh berbeda dengan Eropa. Salah satunya buktinya adalah ia diminta untuk mengoleksi banyak kartu kuning dalam semusim.

“Musim lalu, saya diperintahkan untuk banyak mengemas kartu kuning. Lalu, musim ini, saya meraih sembilan kartu kuning dan mereka (manajemen) tampak sangat senang,” ucap Brwa Nouri dilansir dari Expressen.

“Lalu, saya berbicara kepada mereka bahwa ini bukanlah cara yang baik. Sepak bola tidak harus dimainkan dengan cara yang seperti ini, apalagi kami ditonton ratusan juta orang. Bermain bersih rasanya kurang tepat untuk mereka,” lanjutnya.

Nouri merasa level sepak bola Indonesia sama sekali tidak buruk. Hanya saja, perbedaan mentalitas antara Indonesia dan Eropa menjadi pembeda yang sangat terlihat. Pemain berpaspor Irak ini lantas mengungkap pentingnya beradaptasi.

“Rasanya sangat sulit saat separuh musim pertama di Indonesia. Namun, saya harus beradaptasi untuk bisa bertahan. Secara perlahan, saya akhirnya bisa melakukan sesuatu yang dianggap baik di sini,” ujar Nouri.

Brwa Nouri mencontohkan bahwa saat memperkuat klub Liga Swedia, Ostersunds, ia dibiasakan bermain dengan benar. Saat di sana, ia merasa bahwa tugasnya sebagai gelandang bertahan adalah sebisa mungkin hanya mengontrol pertandingan.

Selain itu, pelatih Graham Potter yang menanganinya di Ostersunds selalu mewujudkan lingkungan yang membuatnya bisa berkembang. Potter kini menangani salah satu tim Liga Inggris, Brighton and Hove Albion.

Cara bermain Nouri  di Ostersunds itu tak selamanya bisa diterapkan di Indonesia, namun, dia tetap menjadi salah satu gelandang terbaik di Shopee Liga 1 2019. Mengemas 27 penampilan, ia membantu Bali United meraih titel liga perdananya.