INDOSPORT.COM - Bagi sebagian orang, sepak bola adalah bagian dari budaya, hingga fanatisme tinggi memicu rasa simpati bahkan ada yang sampai tersulut emosi.
Namun siapa sangka, dalam sejarah masa lalu, sepak bola menjadi budaya untuk melakukan perdamaian, bahkan di kelas pertempuran Perang Dunia I.
Sepak bola dijadikan alat untuk membuat perdamaian dunia, terjadi saat hari peringatan kelahiran Yesus Kristus atau yang biasa disebut Natal pada 1914 silam.
Dilansir dari berbagai sumber, pada Perang Dunia I, Inggris dan Jerman menjadi negara yang paling ganas dalam saling adu kekuatan senjata.
Namun, saat Natal tiba, mereka sepakat untuk menghentikan peperangan dan malah bertanding sepak bola.
Sepak bola ala perajurit Inggris vs Jerman berlangsung di Non Man land atau istilah sebuah wilayah di Eropa yang berstatus sengketa pada saat itu.
Uniknya, tidak terdengar adanya suara tembakan api, atau bahkan bom. Mereka terlihat saling tertawa bersama menikmati indahnya perebutan bola.
Dalam pertandingan tersebut, tentara Inggris berhasil menang tipis 1-0 atas pasukan Jerman.
Namun, setelah pertandingan selesai, sehari berikutnya mereka kembali melanjutkan peperangan.
Memang sebagian sejarahwan menganggap kalau para perajurit khususnya Inggris sedang memperingati boxing day.
Sejak peristiwa itu, Liga Inggris terus mengadakan boxing day sehari setelah perayaan natal.
Boxing day menjadi kado pertandingan Natal tidak hanya warga Inggris namun di seluruh peosok belahan dunia.