Liga Indonesia

Eks Ketua SMeCK Hooligan 'Ceramahi' PSMS Medan untuk Liga 2 2020

Jumat, 3 Januari 2020 09:38 WIB
Penulis: Aldi Aulia Anwar | Editor: Cosmas Bayu Agung Sadhewo
© Aldi Aulia Anwar/INDOSPORT
Kelompok suporter PSMS Medan, SMeCK Hooligan. Copyright: © Aldi Aulia Anwar/INDOSPORT
Kelompok suporter PSMS Medan, SMeCK Hooligan.

INDOSPORT.COM - Mantan Ketua Umum kelompok suporter PSMS Medan SMeCK Hooligan, Wahyudinata Simangunsong, terus memantau perkembangan tim kebanggaan Kota Medan tersebut.

Pria yang akrab disapa Nata ini turut mengomentari perihal statemen pembina PSMS, Edy Rahmayadi, yang menginginkan tim berjuluk Ayam Kinantan itu kembali berjaya seperti era perserikatan dulu.

Menurutnya, statemen Edy Rahmayadi yang menginginkan PSMS kembali berjaya sudah sering diucapkan. Dari dirinya masih menjadi Pangdam I/Bukit Barisan hingga jadi Gubernur Sumatera Utara, ia menilai Edy selalu berkata seperti itu.

Namun kenyataanya, meski sempat berlaga di Liga 1 2018 lalu dan akhirnya degradasi, PSMS saat ini juga masih bercokol di kompetisi kasta kedua Indonesia tersebut.

"Saya baca statemen Pak Edy soal PSMS harus berjaya lagi seperti era perserikatan. Itu kan sudah pernah dia ucapkan saat jadi Pangdam. Sampai sekarang begitu juga dia sampaikan. Nyatanya sekarang PSMS masih Liga 2," katanya, Kamis (2/1/2020).

Tidak hanya itu, ia menyebut PSMS tidak banyak melakukan perubahan, terutama dalam kepengurusan yang kurang kreatif. Apalagi era sepak bola modern saat ini, ia menyarankan harusnya Manajemen PSMS membuat sepak bola menjadi industri. 

"Sekarang sepak bola sudah modern. Bukan sekadar kembali berjaya saja. Tapi PSMS harus bisa berkembang menjadi sepak bola industri. Saat ini masih begini-begini saja," ucapnya.

"Harusnya PSMS itu contoh seperti Persib, yang sudah mengarah industri. Kemudian Bali United juga sekarang lihat perkembangan mereka. Masa PSMS masih seperti ini saja, tidak banyak berubah," tambahnya. 

Maka dari itu, ia meminta Pengurus PSMS harus direvolusi. Adanya pergantian manajemen, ia yakin PSMS bisa berkembang ke arah industri. Bukan hanya sekadar mengikuti kompetisi Liga 2 saja.

"Caranya ya memang pengurus sekarang harus direvolusi. Kalau tidak, ya PSMS begini-begini saja. Gak bisa berkembang seperti Persib dan Bali United. PSMS ini harus diurus dengan orang-orang yang kreatif. Jadi bisa membangun segi finansial baik dari sponsor, main saham dan sebagainya," pungkasnya.