Liga Spanyol

Kemenangan atas Valladolid dan Kebangkitan Courtois di Real Madrid Setelah Sempat Dicap Kiper Gagal

Senin, 27 Januari 2020 13:41 WIB
Penulis: Arief Tirtana | Editor: Theresia Ruth Simanjuntak
© Quality Sport Images/Getty Images
Thibaut Courtois sukses membuktikan kebangkitannya di Real Madrid dalam laga melawan Real Valladolid, setelah sebelumnya sempat dicap kiper gagal. Copyright: © Quality Sport Images/Getty Images
Thibaut Courtois sukses membuktikan kebangkitannya di Real Madrid dalam laga melawan Real Valladolid, setelah sebelumnya sempat dicap kiper gagal.

INDOSPORT.COM - Thibaut Courtois sukses membuktikan kebangkitannya di Real Madrid dalam laga melawan Real Valladolid, setelah sebelumnya sempat dicap kiper gagal.

Datang dengan catatan dua gelar Liga Inggris dari Chelsea, ekspektasi tinggi melambung dari suporter Real Madrid terhadap Thibaut Courtois yang hijrah pada LaLIga Spanyol musim 2018/19.

Namun, alih-alih penampilan gemilang di bawah mistar gawang Real Madrid, Courtois justru tampil mengecewakan dalam musim perdananya bersama Real Madrid.

Di awal periode LaLiga Spanyol musim 2018/19, misalnya. Courtois sempat gagal meraih kemenangan dalam lima pertandingan berturut, sejak pekan keenam hingga ke-10. Bukan hanya itu, dalam lima pertandingan tersebut, Courtois juga gagal menghalau total 11 gol yang bersarang ke gawangnya.

Selanjutnya, sepanjang musim Thibaut Courtois juga tak menunjukkan penampilan yang meningkat. Total dari 27 penampilannya di LaLiga Spanyol, 36 kali gol berhasil bersarang ke gawangnya. Atau dalam rata-rata, dirinya berarti kemasukan 1,67 gol per pertandingannya. Eks Atletico Madrid itu pun hanya bisa mencatatkan delapan cleansheet sepanjang musim.

Catatan buruk Thibaut Courtois itu akhirnya hanya membawa Real Madrid harus puas finis di peringkat tiga klasemen akhir Laliga Spanyol 2018/19 di bawah Barcelona dan Atletico Madrid.

Musim itu, Thibaut Courtois dianggap gagal menjadi pengganti sepadan Keylor Navas yang sukses memberikan tiga gelar juara Liga Champions secara berturut buat Real Madrid.

Kebangkitan Thibaut Courtois

Seakan hendak membuktikan kualitasnnya, di LaLiga Spanyol musim ini Thibaut Courtois menjelma menjadi sosok yang berbeda dari musim lalu. Setidaknya itu terlihat dari 21 pekan LaLiga Spanyol 2019/20 yang telah bergulir. 

Turun sebagai pilihan utama sejak pekan pertama, penampilan Thibaut Courtois memang belum sepenuhnya meyakinkan. Dirinya selalu kebobolan dalam empat pertandingan awal, dan hanya bisa menghadirkan dua kemenangan untuk Real Madrid.

Sempat terlempar ke bangku cadangan di pekan ke-6, perlahan tapi pasti, Thibaut Courtois mampu menunjukkan kebangkitan di bawah mistar gawang Real Madrid. Empat cleansheet dari lima pertandingan berhasil ditorehkannya usai terlempar dari bangku cadangan.

Dan, hingga pekan ke-21 LaLiga Spanyol, Thibaut Courtois bisa memberikan total 10 kali cleansheet dari kesempatannya tampil di 18 pertandingan.

Semakin menjadi spesial, sebab hasil tak kebobolan atas Real Valladolid di pekan ke-21, membuatnya kini menorehkan 10 cleansheet atau jumlah yang sama dengan angka kebobolannya di LaLiga Spanyol musim ini, 10 gol.

Catatan Thibaut Courtois jauh melampaui torehan kiper Barcelona Marc-Andre ter Stegen yang hanya bisa enam kali cleansheet dan sudah kemasukan 23 gol di LaLiga musim ini.

Termasuk juga lebih baik dari pesaing terdekatnya, kiper Atletico Madrid, Jan Oblak. Yang meski sama-sama sudah 10 kali cleansheet, namun kebobolan lebih banyak, sebanyak 14 gol dari 21 pertandingan.

Dengan kebangkitannya di bawah mistar gawang, Thibaut Courtois kini pun bisa membawa Real Madrid untuk sementara waktu memimpin klasemen LaLiga Spanyol dengan poin 46. Selisih tiga poin dari pesaingnya di peringkat dua, Barcelona.