In-depth

Kala Amukan Solskjaer dan Datangnya Bruno Fernandes Jadi Tanda Kebangkitan Manchester United

Kamis, 30 Januari 2020 20:40 WIB
Penulis: Subhan Wirawan | Editor: Ivan Reinhard Manurung
© manutd.com
Awas Liverpool jangan terlalu santai, sebab amukan Solskjaer serta kedatangan Bruno Fernandes bisa jadi kebangkitan Manchester United di Liga Inggris. Copyright: © manutd.com
Awas Liverpool jangan terlalu santai, sebab amukan Solskjaer serta kedatangan Bruno Fernandes bisa jadi kebangkitan Manchester United di Liga Inggris.

INDOSPORT.COM - Awas Liverpool jangan terlalu santai, sebab amukan Solskjaer serta kedatangan Bruno Fernandes bisa jadi pertanda kebangkitan Manchester United di Liga Inggris musim depan.

Liverpool sendiri memang tengah menikmati masa indah mereka di Liga Inggris, bahkan mungkin di dunia saat ini. Selain menjuarai Liga Champions musim lalu, The Reds pun berpeluang meraih gelar perdana Liga Primer Inggris tahun ini.

Hal itu lantaran perolehan poin Liverpool sudah mencapai 19 poin dari Manchester City di peringkat kedua, dan jika terus konsisten hingga pekan ke-32 maka Liverpool dipastikan bakal angkat trofi Liga Primer Inggris musim 2019/20.

Pasalnya jika selisih 19 poin itu terjaga hingga pekan ke-32, Liverpool hanya butuh meraih hasil imbang saat berhadapan dengan Manchester City di Stadion Etihad untuk bisa memastikan gelar juara.

Apa yang diraih Liverpool tahun ini benar-benar berbanding terbalik dengan pencapain Manchester United, sang rival yang dalam 27 tahun terakhir Liga Primer Inggris bergulir sukses menjadi raja.

Sejak pertama kali Liga Inggris digelar dengan nama Liga Primer tahun 1992 silam, Manchester United jadi tim yang paling sering juara dengan total 13 gelar, jauh meninggalkan Chelsea di peringkat dua yang cuma mengoleksi lima trofi.

Sementara Liverpool, belum sekalipun menjuarai kompetisi kasta tertinggi Liga Inggris era Premier League ini, dan selama 27 tahun para pecinta The Reds harus sabar menerima sindiran para Manchunian.

Namun di musim 2019/20 ini, para Kopites bisa berbangga diri dan balik memberikan sindiran kepada fans Manchester United, sebab tim kebanggaan mereka jadi kandidat juara sekaligus memecahkan telur trofi Liga Primer Inggris mereka.

Meski Liverpool tengah diatas angin dan sedang berada dalam masa jayanya, tetap saja mereka tidak boleh santai serta menganggap remeh para tim rival termasuk Manchester United yang dalam tiga musim terakhir tengah terpuruk.

Khusus bagi Manchester United, pelatih Jurgen Klopp harus mewaspadai betul kebangkitan skuad Setan Merah yang tanda-tandanya telah terlihat di bursa transfer musim dingin ini. 

Antara Bruno Fernandes dan Cristiano Ronaldo

Memasuki awal Februari 2020, Manchester United melakukan gebrakan dengan memboyong Bruno Fernandes dari klub Portugal, Sporting CP. 

Kocek sebesar 55 juta euro pun harus dikeluarkan Manchester United untuk mendaratkan gelandang 25 tahun tersebut ke Old Trafford, dan jika melihat statistik sang pemain harga semahal itu terbilang cukup adil.

Pada musim 2019/20, Bruno Fernandes berhasil mencetak 15 gol dan juga memberikan 14 asis dalam 28 pertandingan di semua ajang bersama Sporting CP. Dengan catatan tersebut, kehadiran Bruno Fernandes bakal menambah daya serang Manchester United di sisa akhir musim.

© Filipe Amorim/NurPhoto via Getty Images
Bruno Fernandes dan Cristiano Ronaldo saat membela Timnas Portugal Copyright: Filipe Amorim/NurPhoto via Getty ImagesBruno Fernandes dan Cristiano Ronaldo saat membela Timnas Portugal

Kedatangan Bruno Fernandes disebut bakal mengembalikkan harkat Manchester United, alasannya tentu statistik sang pemain bersama Sporting Lisbon serta kisah masa lalu saat United mendatangkan Ronaldo yang akhirnya jadi bintang di Old Trafford.

Selama enam musim memperkuat Manchester United, Cristiano Ronaldo sukses memberikan tiga gelar Liga Primer Inggris serta satu trofi Liga Champions Eropa.

Fakta yang semakin membuat kedatangan Bruno Fernandes bakal jadi titik balik United adalah, kesamaan yang dimiliki Ronaldo serta Bruno Fernandes. Selain sama-sama orang Portugal, kedua pemain ini juga berasal dari klub Sporting Lisbon.

Dengan kemiripan tersebut, mungkin saja Bruno Fernandes akan memberikan dampak serupa seperti saat Cristiano Ronaldo memperkuat Manchester United sepuluh tahun silam.

Ole yang Mulai Meng-Ferguson-kan Diri

Selain kedatangan Bruno Fernandes, bukti Manchester United bakal bangkit dapat dilihat dari cara melatih Ole Gunnar Solskjaer yang mulai mirip dengan Alex Ferguson, sang juru latih sekaligus legenda pemberi 13 gelar Liga Primer Inggris buat The Red Devils.

Secara penerapan taktik mungkin Ole Gunnar Solskaer belum sejajar dengan Alex Ferguson, namun satu ciri khas 'Opa Fergie' tampaknya mulai diikuti pelatih asal Norwegia ini.

Ciri tersebut adalah 'Hairdryer Treatment' yang biasanya membuat pemain angkat Manchester United Class of 92, macam David Beckham, Paul Scholes hingga Ryan Giggs gemetar.

Terapi pembangkit semangat ala pelatih legendaris Sir Alex Ferguson tersebut menjadi terkenal ketika MU berjaya mulai dekade 1990 an.

Hairdryer treatment sendiri merupakan metode ala Ferguson untuk membakar semangat para penggawanya saat jeda babak pertama di ruang ganti. Metode ini dipercaya sebagai bagian penting dari kesuksesan Setan Merah.

© GETTY IMAGES
Sir Alex Ferguson (Kanan) dan David Moyes Copyright: GETTY IMAGESSir Alex Ferguson (Kanan) dan David Moyes

Dianalogikan dengan kata hairdryer, lantaran Ferguson dikenal suka meluap-luapkan emosi kepada pemainnya yang bermain buruk. Semprotan kata-kata dari mulutnya diibaratkan uap panas yang keluar dari sebuah hairdryer.

Gaya kepelatihan tersebut pun akhirnya menular ke Ole Gunnar Solskjaer, yang sempat menjadi anak asuh Ferguson tahun 1996 hingga 2007 silam dan ia contohkan persis saat United berhadapan dengan Manchester City kemarin.

Dalam pertandingan yang berlangsung pada Kamis (30/1/20) dini hari WIB tersebut, tampak Ole berdiri di tepi lapangan dan berteriak kencang sambil meluapkan amarahnya kepada Jesse Lingard. 

Bukan tanpa alasan Ole melakukan hal tersebut, pasalnya pemain berusia 27 tahun itu kerap kehilangan bola yang membuat Manchester United gagal membangun serangan.

"Jesse (Lingard), kehilangan bola sekali lagi dan kamu akan ditarik keluar," teriak Solskjaer seperti yang terekam kamera.

Menariknya, gaya keras dan ucapan kasar bernada emosi tersebut mampu membuat Manchester United bermain baik bahkan di pertandingan dini hari tadi, The Red Devils mampu meraih kemenangan saat tampil di markas Manchester City.

Dengan dua tanda tersebut, sudah sebaiknya jika Liverpool bahkan para tim big four lain mewaspadai kebangkitan Manchester United. Karena bisa jadi keran gelar United akan kembali terbuka, hingga akhirnya membuat tim lain berbalik jadi badut Liga Inggris dan jadi tertawaan fans Si Setan Merah.

1