Liga Indonesia

Sugianto, Mantan yang Begitu Mencintai PSMS Medan

Senin, 3 Februari 2020 12:51 WIB
Penulis: Aldi Aulia Anwar | Editor: Theresia Ruth Simanjuntak
© Aldi Aulia Anwar/INDOSPORT
Darah hijau mungkin kiasan yang tepat bagi sosok seorang Sugianto, sosok yang menghabiskan sebagian karier sepak bola profesionalnya di klub Liga 2 PSMS Medan. Copyright: © Aldi Aulia Anwar/INDOSPORT
Darah hijau mungkin kiasan yang tepat bagi sosok seorang Sugianto, sosok yang menghabiskan sebagian karier sepak bola profesionalnya di klub Liga 2 PSMS Medan.

INDOSPORT.COM - Darah hijau mungkin kiasan yang tepat bagi sosok seorang Sugianto, sosok yang menghabiskan sebagian karier sepak bola profesionalnya di klub yang kini berada di Liga 2, PSMS Medan.

Memulai karier di tahun 1993, delapan musim dihabiskan bagi Sugianto bersama Ayam Kinantan sampai tahun 2001 dan akhirnya hijrah ke sejumlah klub lainnya seperti Persela Lamongan, PSBL Langsa, hingga gantung sepatu pada 2007 bersama PSDS Deli Serdang.

Bahkan, pasca pensiun dari pemain profesional, Sugianto masih tak bisa jauh-jauh dari dunia sepak bola yang telah membesarkan namanya tersebut dengan mengambil lisensi kepelatihan, mulai dari lisensi D hingga saat ini memiliki sertifikat lisensi C AFC.

Meski telah merintis karier pelatih di sejumlah sekolah sepak bola (SSB) di Kota Medan, pria kelahiran Lubuk Pakam 23 September 1974 silam akhirnya di tahun 2018 dirinya kembali ke PSMS dengan mengarsiteki tim junior PSMS mulai dari U-15 sampai U-17.

"Bisa dibilang PSMS seperti sudah mendarah daging di dalam tubuh saya. Karena begitu cintanya saya sama PSMS ini," kata Sugianto kepada INDOSPORT, kemarin.

Eks pemain tim Sumatera Utara pada PON 1996 ini mengaku bahkan saking cintanya dengan PSMS, sempat dimarahi sang istri karena tak mendapat honor selama beberapa bulan karena melatih tim muda Ayam Kinantan.

"Istri sempat marah sama saya kenapa terus tetap kekeh bersama PSMS (latih tim junior tak dapat honor). Namun, karena cintanya saya dengan sama PSMS saya tetap bertahan, karena PSMS lah yang telah membesarkan saya," ungkapnya.

Kendati sempat tak mendapat honor selama beberapa bulan, namun pria yang juga bekerja di perusahaan daerah Kota Medan ini mengaku tetap bersyukur karena akhirnya mendapatkan hak-haknya.

Namun, bapak dari dua anak ini sedikit sedih tim junior divakumkan untuk sementara waktu. Sebab, PSMS tengah konsentrasi membentuk tim Pro Elite U-20, sebagaimana regulasi di mana setiap tim-tim Liga 2 musim ini diwajibkan membentuk tim muda tersebut.

"Ya pasti sedikit sedih kita (tim junior PSMS) vakum sementara, tapi tim yang sudah dibentuk sejuah ini merupakan cikal bakal untuk U-20 nanti," pungkas pria lulusan Sarjana Ekonomi ini.

Sementara itu, keputusan tim-tim Liga 2 2020 wajib membentuk tim Pro Elite U-20 pada Kongres Biasa PSSI di Bali beberapa waktu lalu. Dijadwalkan kompetisi ini dihelat pada bulan Mei atau Juni mendatang.