Liga Indonesia

Digantung PT LIB, Sriwijaya FC Layangkan Surat kepada BOPI Terkait Utang

Minggu, 9 Februari 2020 13:55 WIB
Kontributor: Muhammad Effendi | Editor: Indra Citra Sena
© Muhammad Efendi/INDOSPORT
Manajer Sriwijaya FC, Hendri Zainuddin, meninjau lapangan menjelang laga Liga 2. Copyright: © Muhammad Efendi/INDOSPORT
Manajer Sriwijaya FC, Hendri Zainuddin, meninjau lapangan menjelang laga Liga 2.

INDOSPORT.COM - Masih segar dalam ingatan ketika manajemen Sriwijaya FC mempertanyakan tagihan utang PT Liga Indonesia Baru (LIB) sebesar Rp3,6 miliar yang tak kunjung dibayarkan. 

Kini, Sriwijaya FC kembali mengambil tindakan lain dengan melayangkan surat ke Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) untuk membantu mencarikan jalan keluar terbaik. 

Surat yang dilayangkan manajemen Sriwijaya FC berisikan permintaan bertemu dengan pimpinan badan otonom Kemenpora tersebut di Jakarta.

Surat audiensi dengan pimpinan BOPI dikirim via email Jumat (7/2/20). Surat bernomor 24/SFC/II/2020 itu ditandatangani Sekretaris Perusahaan yang mengelola klub, PT Sriwijaya Optimis Mandiri, Faisal Mursyid. 

Manajer Sriwijaya FC, Hendri Zainuddin, mengatakan bahwa lewat sepucuk surat itu, manajemen pihanya ada lampu hijau dari BOPI untuk meluangkan waktu bertemu dengan kontestan Liga 2.

“Kami berharap ada sikap tegas dari BOPI yang merupakan perwakilan pemerintah pusat untuk mengurusi olahraga profesional,” ungkap Hendri Zainuddin.

Sebagaimana diketahui, utang PT LIB kepada Sriwijaya FC terjadi pada 2018. Saat itu, mereka masih berada di Liga 1 dan seharusnya setiap mendapatkan subsidi kompetisi sebesar Rp5 miliar plus pengembangan program Elite Pro Academy Rp2,5 miliar. 

Total dana yang harusnya diterima Sriwijaya FC dari operator kompetisi adalah Rp7,5 miliar. Seiring berjalannya waktu, dana subsidi tersebut menyisakan Rp3,6 miliar setelah PT LIB membayar dengan cara mencicil. 

Manajemen Sriwijaya FC sudah menagih beberapa kali uang itu. Terakhir surat tagihan dilayangkan pada 27 Januari 2020, namun sampai sekarang belum ada kepastian waktu pembayaran, sementara mereka harus terus menghidupi klub yang saat ini memasuki fase persiapan Liga 2 2020.

“Hanya BOPI menjadi tumpuan kami dalam menyelesaikan masalah ini. Saya berharap pertemuan nanti bisa menghasilkan solusi terbaik bagi kami," Cetusnya.

"Sebab, klub jika bermasalah dengan tunggakan gaji bisa terancam tak bisa berkompetisi, bahkan berurusan dengan pengadilan. Bagaimana bisa PT LIB terlibat utang kepada klub?” pungkas Hendri Zainuddin.