INDOSPORT.COM – Hakim Ziyech tidak akan pernah menyangka jika kelihaiannya dalam mengolah bola bisa membawanya menjadi salah satu pemain papan atas dunia.
Jalan karier calon bintang Chelsea ini dimulai dari Dronten, sebuah kota kecil di Belanda sebelum dirinya ditemukan oleh pemandu bakat dari Heerenveen.
Ziyech muda tumbuh di lingkungan yang keras. Tekanan dari rumah karena saudaranya terlampau banyak, serta kesedihan yang dia alami membuatnya sempat terjatuh ke dalam kubangan alkohol dan obat-obatan.
Dipinang Heerenveen, Ziyech saat itu mengklaim jika kemampuannya di lapangan hijau terasah karena seringnya dia bermain sepakbola di jalanan. Setelahnya, talenta gelandang flamboyan asal Maroko ini terpantau oleh Twente.
Moncer di Twente membuat Ajax tidak berpikir dua kali untuk merekrutnya. Hasilnya pada tahun 2016, dirinya resmi bergabung dengan tim asal ibukota Belanda tersebut dan berhasil mencatatkan 38 gol dalam 108 penampilan sejauh ini.
“Saya bisa menjadi diri saya yang sekarang semuanya berkat sepakbola jalanan. Saya selalu bermain di jalan bersama saudara saya serta teman-temannya. Di situ saya adalah pemain yang paling muda,” ujar Ziyech dikutip dari Independent.
Kegemilangannya di lapangan berhasil membuat Ajax menjadi semifinalis Liga Champions musim lalu. Di bawah arahan Erik Ten Hag, dirinya mampu menjelma menjadi salah satu pemain paling kreatif di dunia sepakbola saat ini.
Puncak karier pemain berusia 26 tahun ini mungkin belum terlihat, tetapi jalan menuju ke sana telah terbuka lebar. Hal tersebut dibuktikan ketika beberapa hari lalu Ziyech sepakat untuk menuntaskan kepindahannya dari Liga Belanda ke Liga Inggris untuk bermain bersama Chelsea.