Liga Indonesia

Diadakan Tertutup, Wartawan Boikot Launching Persib Musim 2020

Selasa, 25 Februari 2020 20:59 WIB
Penulis: Arif Rahman | Editor: Cosmas Bayu Agung Sadhewo
© Arif Rahman/INDOSPORT
Awak media yang tergabung dalam Forum Wartawan Persib (FWP) mengembalikan id liputan launching Persib musim 2020 di Harris Hotel & Conventions Fastival Citylink, Kota Bandung, Selasa (25/02/2020) . Copyright: © Arif Rahman/INDOSPORT
Awak media yang tergabung dalam Forum Wartawan Persib (FWP) mengembalikan id liputan launching Persib musim 2020 di Harris Hotel & Conventions Fastival Citylink, Kota Bandung, Selasa (25/02/2020) .

INDOSPORT.COM - Acara launching tim Persib Bandung untuk Liga 1 2020 di Harris Hotel & Conventions Fastival Citylink, Kota Bandung, Selasa (25/02/2020) diwarnai aksi boikot oleh Forum Wartawan Persib (FWP). 

Sebelum acara dimulai, FWP berkumpul di luar area Hotel, saat acara dimulai mereka secara serentak mengembalikan id liputan launching ke meja registrasi dan meninggalkan tempat launching. 

Forum Wartawan Persib ini merupakan forum yang diisi oleh berbagai wartawan dari berbagai media cetak, elektronik dan online yang biasa meliput kegiatan skuat Maung Bandung. 

Menurut Endra Kusuma, aksi tersebut merupakan bentuk kekecewaan dari rekan-rekan media yang tergabung dalam FWP terhadap peraturan meliput dari media officer Persib mengenai kegiatan launching Persib. 

Sebagai informasi rekan-rekan sebelumnya mendapat undangan, hanya saja wartawan televisi dilarang mengambil gambar kegiatan mengenai launching tim Persib dengan alasan eklusifitas. 

"Dari aksi ini kita sudah lakukan dari Forum Wartawan Persib sebagai bentuk kekecewaan terhadap tingkah laku, kebebasan pers yang dihalangi PT PBB sendiri. Ini sebenarnya awalnya karena ada pembatasan dari PT PBB yang tidak memberikan keleluasaan terhadap kita untuk berekreasi," kata Endra. 

"Sekarang ada launching, kita ada tuntutan untuk meliput juga, namun karena ini sebagai kebijakan dan kesepakatan kita, kita memilih sikap untuk berpegang teguh pada kebersamaan dan selanjutnya kita ingin ada hal yang lebih baik kedepannya," ucapnya menambahkan. 

Menurutnya, peraturan tersebut sangat membatasi kerja dari rekan-rekan media. Sehingga, pihaknya merasa kecewa dengan aturan yang dibuat oleh media officer Persib. 

"Tidak boleh tanpa alasan yang jelas, jadi kita yang di tv pun bingung. Kita hanya tidak dikasih kebebasan untuk meliput dan mengambil gambar, dari anak cetak dan foto pun sama. Tidak bisa ambil foto, radio pun sama. Ini adalah pengekangan untuk kita berekspresi," ungkapnya. 

Endra berharap, kedepannya manajemen maupun media officer Persib bisa mengeluarkan aturan yang jelas dan tidak mengekang kebebasan pers.