Liga Indonesia

Dua Alasan Bali United Naikkan Harga Tiket di Liga 1 2020

Sabtu, 29 Februari 2020 19:42 WIB
Penulis: Nofik Lukman Hakim | Editor: Ivan Reinhard Manurung
© Nofik Lukman Hakim/INDOSPORT
Chief Executive Officer (CEO) Bali United, Yabes Tanuri menjawab kritik suporter tentang keputusan menaikkan harga tiket di Liga 1 2020. Copyright: © Nofik Lukman Hakim/INDOSPORT
Chief Executive Officer (CEO) Bali United, Yabes Tanuri menjawab kritik suporter tentang keputusan menaikkan harga tiket di Liga 1 2020.

INDOSPORT.COM - Chief Executive Officer (CEO) Bali United, Yabes Tanuri menjawab kritik suporter tentang keputusan menaikkan harga tiket di Liga 1 2020. Beban gaji dan penurunan kapasitas stadion jadi alasan utama tiket dinaikkan.

Gelombang kritik terus dilancarkan sejumlah suporter Bali United. Mereka menilai keputusan menaikkan harga tiket kurang tepat, lantaran Bali United memilih lebih dari 30 sponsor.

Kenaikan ini bervariasi. Jika musim lalu tiket termurah dibanderol Rp50 ribu, kini harga tiket bisa dijual Rp50 ribu, Rp60 ribu hingga Rp75 ribu, tergantung lawan dan jam pertandingan. Sementara tiket VIP ada di harga Rp200 ribu dan VVIP Rp350 ribu.

Yabes mengatakan beban gaji musim ini mengalami peningkatan. Hal ini terjadi karena Bali United mendatangkan enam pemain baru dengan label bintang, serta menaikkan gaji pemain musim lalu.

"Kecuali kita ganti pemain yang biasa. Nah, boleh lah tetap Rp 50 ribu. Terus pada setuju apa nggak? Pasti nanti pada protes, kok pemain Timnasnya hilang, lha kan tiket lebih murah?."

"Kalau mau pemain bagus, fasilitas meningkat, tapi tiket tidak naik? Ya beratlah. Terutama di gaji sih yang paling berat. Itu yang membuat kita harus menaikkan harga tiket," jelas Yabes Tanuri, Sabtu (29/2/20).

Pada April nanti, seluruh tribun juga dibuat single seat. Situasi tersebut membuat kapasitas Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, menurun, dari 25 ribu penonton menjadi 16 ribu penonton. Ini menjadi alasan kedua Bali United menaikkan harga tiket.