In-depth

Formula 3 Bek yang Kembalikan Dominasi Man United atas Rival

Senin, 9 Maret 2020 17:46 WIB
Editor: Prio Hari Kristanto
© Robbie Jay Barratt - AMA/Getty Images
Formula tiga bek jadi kunci keberhasilan Manchester United asuhan Ole Gunnar Solskjaer meredam klub kuat, Manchester City, di derby pekan ke-29 Liga Inggris. Copyright: © Robbie Jay Barratt - AMA/Getty Images
Formula tiga bek jadi kunci keberhasilan Manchester United asuhan Ole Gunnar Solskjaer meredam klub kuat, Manchester City, di derby pekan ke-29 Liga Inggris.

INDOSPORT.COM - Formula tiga bek jadi kunci keberhasilan Manchester United asuhan Ole Gunnar Solskjaer meredam klub kuat, Manchester City, di laga derby pekan ke-29 Liga Inggris

Manchester United sukses memenangi laga derby melawan rivalnya, Manchester City, pada laga pekan ke-29 Liga Inggris di markas Setan Merah, Old Trafford, Minggu (08/03/20). 

Skuat asuhan Ole Gunnar Solskjaer meraih kemenangan 2-0 melalui dua gol dari Anthony Martial (30') dan Scott McTominay (90+6'). Walau tampil tertekan dengan hanya menguasai 27 persen bola, namun Setan Merah berhasil melepaskan tembakan lebih banyak (12) ketimbang Man City (7). 

Terlepas dari skor yang cukup mencolok, ada satu hal yang patut disoroti dari permainan Man United. Dalam laga derby ini pelatih Ole Gunnar Solskjaer memutuskan untuk menggunakan formasi 3-4-1-2. 

Formasi dengan menggunakan tiga bek ini sangat jarang digunakan oleh Solskjaer selama melatih Man United. Tercatat hanya tiga kali Solskjaer menggunakan formasi tiga bek di Liga Inggris 2019-2020. 

Dua dari tiga pertandingan itu dimainkan ketika melawan tim besar, yakni Chelsea dan Man City. Menariknya, Man United berhasil memenangi dua laga tersebut. 

Melawan Chelsea, Man United menang dengan skor 2-0. Sementara teranyar, mereka mengandaskan Man city juga dengan skor identik. Ada apa sebenarnya dengan formasi 3 bek milik Solskjaer?

Formula 3 Bek Solskjaer

Ole Gunnar Solskjaer merupakan pelatih yang biasa memainkan formasi 4-2-3-1 di Manchester united. Jika tidak memakai 4-2-3-1, maka Solskjaer akan memainkan formasi 4-4-2. 

Semua formasi ini menggunakan sistem empat bek. Di barisan belakang Solskjaer akan menempatkan Wan-Bissaka (kanan), Lindelof (tengah), Maguire (tengah), dan Luke Shaw (kiri). 

Sementara di posisi gelandang bertahan, Solskjaer memainkan double pivot melalui Fred dan Matic. Bergeser ke depan, ada tiga gelandang bertipe penyerang, yakni Daniel James, Bruno Fernandes, dan Mason Greenwood (Juan Mata) yang ditempatkan di belakang Anthony Martial. 

Namun, pada formasi 3-4-1-2 dengan skema tiga bek, Solskjaer menempatkan Lindelof (kanan), Maguire (tengah), dan Shaw (kiri) lebih ke dalam. Kecuali Eric Bailly yang menggantikan Lindelof, formasi ini identik dengan saat mengalahkan Chelsea 2-0 beberapa pekan lalu. 

Formasi ini memaksa Wan-Bissaka untuk bermain lebih ke depan sebagai gelandang sekaligus wingback kanan. Sementara Fred dan Matic/McTominay didorong untuk lebih maju menjembatani bola ke Bruno Fernandes yang dipasang sebagai playmaker. 

© Robbie Jay Barratt - AMA/Getty Images
Bruno Fernandes di laga Manchester United vs Manchester City Copyright: Robbie Jay Barratt - AMA/Getty ImagesBruno Fernandes di laga Manchester United vs Manchester City

Dengan minus satu bek, Man United punya kebebasan menambah satu striker lagi di depan untuk mendampingi Anthony Martial. Biasanya, yang dipasang adalah Daniel James atau pun Mason Greenwood. 

Formasi tiga bek membuat Luke Shaw bermain lebih ke dalam. Ternyata hal ini berdampak positif pada kedisiplinan dirinya menjaga barisan pertahanan. 

Tugas wing-back kiri pun diserahkan kepada Brandon Williams atau terkadang Daniel James yang turut menjemput bola. Sedangkan di kanan ada Wan-Bissaka.

Mudahkan Sirkulasi Bola 

Sementara itu di sisi tengah ada Fred dan Matic yang siap menjadi ball winner untuk Man United. Formasi seperti ini dianggap memudahkan mereka untuk mengalirkan bola ke tengah ke kaki Bruno Fernandes. 

Fernandes memang jadi tambahan amunisi yang secara signifikan menghidupkan lini tengah Man United. Sebelum kedatangan Bruno, Man United lebih sering mengandalkan kedua sayap. 

Bruno Fernandes sanggup bermain apik di semua laganya bersama Man United musim ini. Sebagai penyerang lubang, ia sanggup mengantarkan bola ke dua striker mereka di lini depan, yakni Anthony Martial dan Daniel James/Mason Greenwood. 

Solskjaer tahu betul lawannya, Manchester City, bermain dengan penguasaan bola yang tinggi. Itulah sebabnya ia memilih formasi 3-4-1-2. 

Dengan formasi tiga bek ini, transisi pun akan lebih bagus ketimbang formasi empat bek. Cara ini efektif untuk taktik serangan balik melawan klub seperti Man City

Menempatkan tiga bek sangat ideal untuk membantu Sirkulasi bola di lini tengah. Formasi 3-4-1-2 juga otomatis membuat Jumlah pemain di lini tengah akan bertambah. 

Selain itu, jarak tiga bek Man United dengan lini tengah pun cukup dekat yang memudahkan agar umpan tetap akurat. Walau belum mendandingi penguasaan bola City, namun Man United terbukti bermain lebih efektif dengan melepaskan tembakan lebih banyak.