Liga Indonesia

Perwakilan Suporter Datangi PSMS Terkait Rusuh, Proses Hukum Tetap Berjalan

Rabu, 18 Maret 2020 18:42 WIB
Penulis: Aldi Aulia Anwar | Editor: Arum Kusuma Dewi
© Aldi Aulia Anwar/INDOSPORT
Salah satu kelompok suporter PSMS Medan, Ultras 1950, saat menyalakan flare dan smoke bomb di Stadion Teladan, Medan, Minggu (15/3/2020) sore. Copyright: © Aldi Aulia Anwar/INDOSPORT
Salah satu kelompok suporter PSMS Medan, Ultras 1950, saat menyalakan flare dan smoke bomb di Stadion Teladan, Medan, Minggu (15/3/2020) sore.

INDOSPORT.COM - Penyalaan flare dan bomb smoke berujung ricuh yang dilakukan oleh salah satu kelompok suporter PSMS Medan saat tim kebanggaannya menghadapi AA Tiga Naga di Stadion Teladan, Medan, kemarin terus berlanjut.

Manajemen PSMS dikabarkan telah membuat laporan terkait kasus tersebut ke pihak kepolisian Polrestabes Medan untuk ditindaklanjuti melalui kuasa hukum mereka.

Atas pembuatan laporan tersebut, sejumlah perwakilan kelompok suporter yang ricuh kemarin dikabarkan langsung menyambangi Sekretariat PSMS untuk meminta maaf dan meminta mencabut laporan tersebut.

"Semalam ada beberapa perwakilan kelompok suporter yang datang. Selain minta maaf, mereka juga memohon agar kita mencabut laporan ke polisi," kata Sekretaris klub PSMS, Julius Raja, kepada INDOSPORT, Rabu (18/3/2020).

Pria yang akrab disapa King itu menyebut bahwa permohonan para perwakilan kelompok suporter itu tidak bisa disetujui begitu saja. Sebab ia menyebut proses hukum tetap berjalan.

Sementara itu permintaan kelompok suporter tersebut agar PSMS mengurangi sanksi hukuman berupa larangan hadir ke stadion langsung, sambung Julius, pihaknya lebih dulu akan rapat manajemen.

"Sikap kita saat ini agar proses hukum tetap berjalan. Sementara permintaan mereka lainnya akan dirapatkan dalam rapat manajemen," ujar Julius.

"Mereka meminta keringanan agar sanksi larangan menyaksikan langsung pertandingan di Teladan (home) dikurangi menjadi setengah musim saja. Tapi sekali lagi, saya tidak bisa memutuskan hal itu dan harus dalam rapat manajemen terlebih dahulu," pungkasnya.

Dikabarkan dalam laga yang berakhir 2-1 untuk kemenangan PSMS itu, seorang polisi yang berupaya melerai pertikaian tersebut mendapat perawatan medis. Sedangkan akibat kericuhan tersebut, PSMS terancam mendapat sanksi denda dari Komisi Disiplin (Komdis) PSSI.