In-depth

Mengenang Lorenzo Sanz, Pencetus La Septima Cikal Bakal Los Galacticos di Real Madrid

Minggu, 22 Maret 2020 12:16 WIB
Editor: Coro Mountana
© contrast/Behrendt/ullstein bild via Getty Images
Lorenzo Sanz, mantan presiden Real Madrid yang meninggal karena virus corona Copyright: © contrast/Behrendt/ullstein bild via Getty Images
Lorenzo Sanz, mantan presiden Real Madrid yang meninggal karena virus corona

INDOSPORT.COM – Kabar buruk menimpa Real Madrid di mana Lorenzo Sanz yang merupakan pencetus La Septima telah meninggal dunia akibat virus corona.

Lorenzo Sanz adalah presiden Real Madrid periode 1995 hingga 2000 yang begitu terkenal berkat jasa besarnya. Sayang ia kini telah wafat setelah dirawat di rumah sakit selama beberapa hari setelah mengalami demam.

Menurut laporan dari Marca, tes yang dilakukan kepada pria berusia 76 tahun itu menyebutkan kalau pahlawan Real Madrid itu mengidap penyakit corona. Kepergian Lorenzo Sanz pun ditangisi oleh seluruh fans Real Madrid.

Pasalnya, ia adalah pencetus La Septima yang merupakan cikal bakal Los Galacticos di Real Madrid. Buat yang belum mengenal siapa sosok ini, berikut INDOSPORT hadirkan ulasannya untuk mengenang Lorenzo Sanz yang sangat melegenda di Real Madrid.

Lorenzo Sanz, Pahlawan Revolusi Real Madrid

Kami bahkan berani menyebut Lorenzo Sanz sebagai pahlawan revolusi dalam sejarah panjang Real Madrid. Memang benar Real Madrid adalah klub besar dengan 13 gelar Liga Champions, tapi tahukah anda kalau klub ini pernah mengalami masa kelam?

Tepat setelah memenangi gelar keenamnya pada 1965/1966, Real Madrid puasa juara Liga Champions selama puluhan tahun. Bahkan pada musim 1995/1996, Real Madrid tidak mampu lolos ke kompetisi Eropa yang membuat Mendoza mundur jadi presiden.

Tahta presiden Real Madrid yang kosong itupun ditempati oleh Lorenzo Sanz dengan satu misi berat yaitu bawa Los Blancos jadi juara Liga Champions. Lorenzo Sanz pun membuat revolusi dengan menciptakan tim bertabur bintang atau yang sekarang dikenal Los Galacticos.

Real Madrid saat itu dihuni sejumlah pemain bintang seperti Roberto Carlos, Davor Suker, Clarence Seedorf, hingga Predrag Mijatovic yang diasuh oleh pelatih sekaliber Fabio Capello. Sempat diterpa masalah ketika Capello hengkang ke AC Milan, Lorenzo Sanz pun coba cari solusi.

Akhirnya, Lorenzo Sanz pun memanggil Jupp Heynckes dari Jerman demi mewujudkan ambisi Real Madrid memenangi gelar Liga Champions ketujuhnya atau biasa disebut La Septima. Sempat ada keraguan Heynckes bisa sukses atau tidak karena ia bertemperamen tinggi.

© Getty Images
Jupp Heynckes. Copyright: Getty ImagesJupp Heynckes.

Namun, Lorenzo Sanz sanggup meyakini fans Real Madrid bahwa pria Jerman itu memang sosok tepat dengan penampilan gemilang di Liga Champions 1997/1998. Melewati hadangan Rosenborg, Olympiacos, Porto dan Bayer Leverkusen membawa Real Madrid ke semifinal.

Di babak ini, Real Madrid mendapat perlawanan serius dari Borussia Dortmund, tapi beruntung Fernando Redondo saat itu mampu jadi pembeda. Real Madrid pun akhirnya menangi Liga Champions setelah kalah Juventus berkat gol tunggal Mijatovic.

Sontak Sanz pun langsung menari-nari di dalam stadion Santiago Bernabeu ketika merayakan keberhasilan Real Madrid juara Liga Champions. Seluruh fans pun sangat menghormati Lorenzo Sanz sebagai sosok penting di balik La Septima Liga Champions dan cikal bakal Los Galacticos.

Tapi itu semua hanya kenangan karena sang pahlawan revolusi Real Madrid bernama Lorenzo Sanz setelah meninggal dunia akibat virus corona dengan meninggalkan warisan 2 gelar Liga Champions dan cikal bakal Los Galacticos.