Liga Indonesia

Djadjang Nurdjaman, Pelatih Ternama yang Punya Kutukan di Awal Musim Liga 1

Selasa, 24 Maret 2020 17:59 WIB
Editor: Rafif Rahedian
© Fitra Herdian/INDOSPORT
Pelatih ternama di persepakbolaan Indonesia, Djadjang Nurdjaman nyatanya memiliki kutukan awal musim ketika bersaing di kompetisi Liga 1. Copyright: © Fitra Herdian/INDOSPORT
Pelatih ternama di persepakbolaan Indonesia, Djadjang Nurdjaman nyatanya memiliki kutukan awal musim ketika bersaing di kompetisi Liga 1.

INDOSPORT.COM – Pelatih ternama di persepakbolaan Indonesia, Djadjang Nurdjaman nyatanya memiliki kutukan awal musim ketika bersaing di kompetisi Liga 1.

Kutukan itu seakan tidak mau menghilang dari karier pelatih yang akrab disapa Djanur tersebut. Mengingat, saat Liga 1 memasuki musim 2020, ia tetap tidak bisa menghilangkan kutukan tersebut.

Dengan hadirnya kutukan tersebut, Djanur seakan memiliki tradisi tak pernah menorehkan kemenangan di awal musim Liga 1 sejak 2017 lalu.

Meski sudah berpindah-pindah klub, juru latih yang saat ini sudah berusia 55 tahun tersebut tetap tidak bisa tampil gemilang sejak awal musim.

Kutukan itu berawal ketika dirinya masih menukangi Persib Bandung di Liga 1 2017. Dalam dua pertandingan awalnya, Persib nyatanya gagal meraih kemenangan.

Pada pertandingan pembuka Liga 1 2017, Persib hanya mampu bermain imbang 0-0 dengan Arema FC. Setelah itu mereka kembali berbagi angka setelah imbang 2-2 saat hadapi PS TNI.

Penampilan Persib di bawah arahan Djanur tersebut nyatanya cukup memprihatinkan. Alhasil, pelatih yang sempat berkunjung ke Inter Milan itu akhirnya didepak di pertengahan Liga 1 2017.

Pada musim berikutnya, Djanur juga masih dibayangi kutukan awal musim. Saat dipercaya mengisi kursi kepelatihan PSMS Medan, ia juga gagal dalam dua pertandingan awal Liga 1 2018.

Kekalahan perdananya mereka alami saat bertandang ke markas Bali United (skor 0-1). Sedangkan di pekan ke-2 Liga 1 2017, PSMS kembali tumbang 1-2 di tangan Bhayangkara FC.

Djanur sendiri juga akhir mengakhiri kontraknya lebih cepat di PSMS Medan, setelah tak mampu menjawab ekspektasi. Itu terjadi ketika Djanur selalu kalah dalam empat laga beruntun.

Memasuki kompetisi Liga 1 2019, Djanur mendapatkan kesempatan melatih salah satu klub ternama sepak bola Indonesia, yakni Persebaya Surabaya.

Sempat tampil meyakinkan dengan membawa Persebaya ke final Piala Presiden 2019, Djanur juga tak mampu menghilangkan kutukan tak pernah menang di awal musim Liga 1.

Lagi-lagi, Bali United yang membuat Djanur tidak bisa menghancurkan kutukan tersebut. serdadu Tridatu mampu mengalahkan Persebaya dengan skor tipis 2-1.

Persebaya pun nyatanya juga tak mendapatkan kemenangan hingga pekan ke-3 Liga 1 2019. Dua laga berikutnya berakhir imbang saat bertemu Kalteng Putra (1-1) dan PSIS Semarang (1-1).

Nasibnya di Persebaya juga tak bertahan lama. Djanur harus terdepak dari kursi kepelatihan Bajul Ijo saat kompetisi Liga 1 2019 memasuki pekan ke-13.

Pelatih yang sempat menukangi Pelita Jaya tersebut memilih Barito Putera sebagai pelabuhan barunya di Liga 1 2019. Ia pun mampu menyelamatkan Laskar Antasari dari jurang degradasi.

Meski begitu, nyatanya Djanur kembali mengalami kutukan yang sama sejak 2017 lalu. Bagaimana tidak, hingga pekan ke-3 Liga 1 2020, Barito Putera belum mampu meraih kemenangan.

Barito Putera harus menelan kekalahan dalam dua pertandingan awalnya di Liga 1 2020 ketika berhadapan dengan Madura United (0-4) dan Bali United (0-2).

Sedangkan di pertandingan pekan ke-3 Liga 1 2020, Djanur juga belum mampu memberikan kemenangan untuk Barito Putera. Mereka hanya bermain imbang 1-1 dengan PSM Makassar.

Situasi ini sudah cukup membuktikan bahwa Djanur merupakan pelatih ternama Indonesia yang punya kutukan awal musim ketika bertarung di kompetisi Liga 1.