Bola Internasional

Balotelli ke Liverpool dan 5 Transfer Terburuk yang Terjadi Sejak 2010

Jumat, 27 Maret 2020 17:49 WIB
Penulis: Bayu Wira Handyan | Editor: Nugrahenny Putri Untari
© Alessandro Sabattini/GettyImages
Mario Balotelli adalah salah satu pembelian terburuk yang dilakukan ketika diboyong Liverpool dari AC Milan. Copyright: © Alessandro Sabattini/GettyImages
Mario Balotelli adalah salah satu pembelian terburuk yang dilakukan ketika diboyong Liverpool dari AC Milan.

INDOSPORT.COM – Nominal transfer dalam sepak bola semakin naik dan terus meningkat sejak tahun 2010. Sebelum itu, semua terlihat normal-normal saja dan tidak melibatkan angka yang luar biasa besar.

Sebagai catatan, rekor transfer sebelum tahun 2010 adalah milik Cristiano Ronaldo yang diboyong oleh Real Madrid dari Manchester United dengan banderol sebesar 80 juta poundsterling (Rp1,5 triliun).

Lalu bandingkan dengan rekor transfer setelah tahun 2010 yang dipegang oleh Neymar ketika dirinya ditebus PSG dari Barcelona dengan nominal sebesar 220 juta euro (Rp3,9 triliun).

Dilansir dari The Sporter, berikut 5 transfer terburuk yang pernah terjadi sejak tahun 2010. Pemain-pemain ini termasuk dalam daftar pemain yang gagal mengubah peruntungan klub. Alih-alih tampil istimewa, beberapa dari mereka malah jadi pesakitan di klub barunya.

Mario Balotelli (AC Milan ke Liverpool)

Balotelli adalah salah satu pemain dengan kepribadian yang unik. Talenta luar biasa yang dimilikinya bersanding dengan karakter mbeling dan susah diatur. Bahkan saking uniknya, Jose Mourinho pernah mengatakan Balotelli tidak bisa dilatih.

Datang dengan banderol 16 juta poundsterling Rp(313 miliar), Balotelli gagal memenuhi potensinya dan tercatat hanya berhasil mencetak satu gol dalam 16 pertandingan yang dia mainkan.

Mario Gotze (Borussia Dortmund ke Bayern Munchen)

Ketika Gotze merapat ke Bayern Munchen, kepindahannya dipandang sebagai langkah cerdas FC Hollywood untuk mengamankan masa depan mereka.

Namun, dirinya gagal tampil impresif meskipun didatangkan dengan banderol sebesar 37 juta poundsterling (Rp727 miliar). Gotze kemudian memutuskan kembali ke Borussia Dortmund dan menyatakan kecewa dengan keputusannya merapat ke Alianz Arena.

Fernando Torres (Liverpool ke Chelsea)

Torres sedang menikmati masa puncaknya ketika hengkang ke Chelsea pada tahun 2011. Dana transfer senilai 50 juta poundsterling (Rp986 miliar) diterima oleh Liverpool.

Namun, kepindahannya ke Chelsea adalah awal dari segala bencana. Torres gagal tampil trengginas seperti di Liverpool dan tercatat hanya mampu mencetak 20 gol dari 110 penampilannya di klub yang bermarkas di Stamford Bridge itu.

Andy Carroll (Newcastle United ke Liverpool)

Penampilan impresif Carroll bersama Newcastle membuat Liverpool kepincut untuk merekrutnya. The Reds harus merogoh kocek senilai 35 juta poundsterling (Rp689,4 miliar) untuk mendatangkan dirinya ke Anfield.

Digadang-gadang mampu menjadi pengganti Fernando Torres yang hijrah ke Chelsea, Carroll gagal memenuhi harapan tersebut. Sepanjang kariernya di Liverpool, penyerang bertubuh kekar ini tercatat hanya mampu mencetak 6 gol dari 44 penampilan.

Angel Di Maria (Real Madrid ke Manchester United)

Ketika Di Maria datang ke Old Trafford pada tahun 2014, dirinya dipandang sebagai salah satu pemain yang mampu mengembalikan kejayaan Manchester United sepeninggal pelatih legendaris mereka, Sir Alex Ferguson.

Kecemerlangannya di LaLiga diharapkan dapat kembali terlihat di Liga Inggris. Alih-alih tampil sempurna, Di Maria hanya tampil semusim di Manchester United setelah kesulitan menemukan puncak performanya kembali.