Liga Italia

Inter Milan Penghancur Kisah Indah 3 Bek Veteran

Jumat, 27 Maret 2020 07:27 WIB
Editor: Theresia Ruth Simanjuntak
© NurPhoto/GettyImages
Diego Godin menjadi bukti terkini bahwa klub Serie A Italia, Inter Milan, bisa menjadi persinggahan yang menghancurkan karier indah seorang bek veteran. Copyright: © NurPhoto/GettyImages
Diego Godin menjadi bukti terkini bahwa klub Serie A Italia, Inter Milan, bisa menjadi persinggahan yang menghancurkan karier indah seorang bek veteran.

INDOSPORT.COM - Diego Godin menjadi bukti terkini bahwa klub Serie A Italia, Inter Milan, bisa menjadi persinggahan yang menghancurkan karier indah seorang bek veteran.

Didatangkan dari Atletico Madrid secara gratis pada musim panas 2019, Diego Godin gagal memberi pengaruh penting di Inter Milan. Padahal, ia meraih delapan gelar dan aktor penting di balik keberhasilan Atleti juara LaLiga Spanyol 2013/14.

Pemain asal Uruguay itu baru tampil 16 kali dari total 26 pertandingan Serie A yang Inter Milan telah mainkan musim ini. Bahkan, hanya delapan kesempatan Godin bermain penuh 90 menit.

Diego Godin, yang terbiasa bermain dengan pola empat bek selama di Atletico, tampak kesulitan beradaptasi dengan taktik tiga bek favorit Antonio Conte. Sehingga, sang pelatih lebih memercayakan pemain berusia 20 tahun, Alessandro Bastoni, ketimbang dirinya.

Tak pelak, bek berusia 34 tahun itu dirumorkan siap meninggalkan Inter Milan di akhir musim 2019/20. Godin bahkan sudah dilirik oleh dua klub Liga Inggris, Manchester United dan Tottenham Hotspur.

Kegagalan Diego Godin memperpanjang daftar bek veteran yang tidak bisa melanjutkan kisah indah karier mereka setelah bergabung ke Inter Milan.

Nemanja Vidic

Sebelum Godin, ada Nemanja Vidic yang merasakan kesulitan yang sama selama berseragam Inter Milan. Padahal, dia disebut sebagai salah satu bek terhebat di Liga Inggris.

Seperti Godin, Vidic bergabung dengan La Beneamata dari Manchester United pada usia 33 tahun, di musim panas 2014.

Pemain asal Serbia itu datang ke Giuseppe Meazza dengan berbagai gelar tercantum di curriculum vitae-nya.

Selama di Manchester United, Vidic sukses menyabet 15 trofi, lima gelar Liga Inggris dan satu titel Liga Champions.

Sayang baginya, Vidic gagal tampil impresif. Beberapa kali ia melakukan blunder yang merugikan Inter Milan. Belum lagi rentetan cedera yang menimpanya.

Ketika Walter Mazzari digantikan Roberto Mancini sebagai pelatih, Vidic kian terpinggirkan. Beruntung, kala itu stok bek Inter menipis gara-gara cedera, sehingga ia kemudian mulai rutin bermain.

Pada akhirnya, Vidic memutuskan pensiun pada 2016, mencatatkan hanya 28 penampilan selama dua musim bersama Inter Milan.

Joao Miranda

Bek veteran lain yang kariernya merosot ketika hijrah ke Inter Milan ialah Joao Miranda.

Pemain asal Brasil itu merupakan tandem Diego Godin selama ia di Atletico Madrid, yakni 2011-2015. Miranda pula alasan Godin mau ke Inter Milan.

Duet impian urung terjadi karena Miranda justru bergabung ke klub China, Jiangsu Suning, hanya tiga pekan sejak Godin resmi ke I Nerrazzuri.

Berbeda dengan Vidic dan Godin, Miranda sejatinya menikmati tiga musim yang positif di Inter Milan di mana ia langganan starter.

Akan tetapi, di musim keempatnya, Miranda kalah bersaing dengan Milan Skriniar dan Stefan de Vrij. Dia pun cuma tampil 20 kali sepanjang 2018/19.

Kian menyedihkan baginya, Miranda dilego ke Jiangsu Suning di mana pemiliknya juga yang menguasai saham Inter Milan.

Transfer yang murni kesepakatan bisnis lantaran, menurut Sky Sport Italia, Inter Milan justru mendapat uang 5 juta euro dari klub lama Miranda, Sao Paolo dan Atletico Madrid, yang kecipratan dana sesuai klausul kontrak.

Sebuah penurunan karier, jelas. Apalagi, Miranda sempat berujar keinginannya untuk bertahan di Inter Milan.

"Apakah saya masih ingin bertahan? Ya. Inter sedang berkembang dan saya ingin menjadi bagiannya. Tapi, saya akan berbicara kepada manajemen apakah mereka masih menginginkan saya atau tidak," ucap Miranda seperti dilansir Tuttomercatoweb pada Juli 2019.