Liga Indonesia

Force Majeure Gaji Klub Liga 1, Begini Respons Bek Bali United

Rabu, 1 April 2020 00:37 WIB
Penulis: Nofik Lukman Hakim | Editor: Rafif Rahedian
© Ian Setiawan/Indosport.com
Bek Bali United, Leonard Tupamahu mengaku sedih dengan kondisi force majeure kembali terjadi di sepak bola Indonesia. Copyright: © Ian Setiawan/Indosport.com
Bek Bali United, Leonard Tupamahu mengaku sedih dengan kondisi force majeure kembali terjadi di sepak bola Indonesia.

INDOSPORT.COM - Bek Bali United, Leonard Tupamahu mengaku sedih dengan kondisi force majeure kembali terjadi di sepak bola Indonesia.

Paling disesalkan tentu saja imbas perubahan kontrak kerja, di mana klub maksimal membayar gaji 25 persen dari kesepakatan awal.

PSSI mengirimkan surat penundaan kompetisi Liga 1 pada 27 Maret 2020 lalu. Dalam surat itu, pada poin pertama dijelaskan bahwa situasi pada Maret hingga Juni tergolong force majeure.

Dengan penetapan situasi force majeure, klub dapat melakukan perubahan kontrak kerja yang disepakati dengan pemain, pelatih dan ofisial. Gaji dibayarkan maksimal 25 persen dari kewajiban yang tertera dalam kontrak.

Leonard mengatakan, Bali United sudah melakukan pembahasan ini dengan para pemain. Kebijakan sudah dikeluarkan manajemen mengenai surat keputusan dari PSSI.

"Ya kurang lebih sama, karena pada prinsipnya Bali United kan dibawah naungan PSSI," ucap Leonard, Selasa (31/03/20) malam.

Pengalaman ini menjadi yang kedua di sepak bola Indonesia. Saat PSSI dibekukan FIFA pada kompetisi 2015 lalu, klub-klub juga melakukan perubahan kontrak, dengan pertimbangan force majeure.

"Sangat sedih sekali hal seperti ini terjadi lagi di sepak bola Indonesia. Tapi, kesehatan bersama itu lebih penting," tutur Leonard.

Saat ini, Leonard fokus menjaga kondisi fisik di Bali. Dia kerap mengunggah aktivitas latihan bersama kiper baru Bali United di Liga 1 2020, Nadeo Argawinata.