Liga Indonesia

Kisah Haudi Abdillah, Dari Striker Semasa Bocah Jadi Bek Tangguh Bali United

Minggu, 29 Maret 2020 14:05 WIB
Penulis: Nofik Lukman Hakim | Editor: Indra Citra Sena
© Nofik Lukman Hakim/INDOSPORT
Bek tengah Bali United, Haudi Abdillah, berlatih menjelang laga Liga 1. Copyright: © Nofik Lukman Hakim/INDOSPORT
Bek tengah Bali United, Haudi Abdillah, berlatih menjelang laga Liga 1.

INDOSPORT.COM - Siapa tidak kenal bek tangguh asal Kota Lumpia, Haudi Abdillah. Sempat mengantarkan PSIS Semarang promosi ke Liga 1 2018, dia kini menjadi sosok penting di sektor pertahanan Bali United.

Haudi awalnya hanya memeriahkan kompetisi kasta kedua. Dia menjadi bagian tim PSCS Cilacap pada 2013, setelah sempat semusim di kasta ketiga bersama Persibas Banyumas.

Haudi tak tergantikan di tim Hiu Selatan. Dia turut mengantarkan PSCS menjadi juara ISC B 2016, sebelum kemudian hijrah ke PSIS Semarang dan lagi-lagi menyegel satu posisi di jantung pertahanan.

Haudi tampil 27 kali bersama PSIS pada Liga 1 2018. Ketenangan dalam bermain ditambah keunggulan duel udara membuat sejumlah klub kepincut kualitasnya. Bali United akhirnya dipilih dan ia ikut merasakan gelar Liga 1 2019.

Di balik kisah sukses itu, Haudi ternyata tak pernah terpikir menjadi seorang pemain belakang. Ketika belajar bermain sepak bola di kampungnya, dia lebih sering berposisi sebagai penyerang.

"Saat masuk SSB, barulah saya jadi bek tengah. Mungkin dulu pelatih lihat badan saya agak besar sendiri, kemudian dijadikan bek tengah. Padahal sebelum itu, sering main bola sama yang lebih tua, sebagai pemain depan," cetus Haudi Abdillah, Minggu (29/3/20).

Kala itu, Haudi menjadi bagian dari SSB Persisac Sambiroto, Semarang. Berkat ketekunan dalam berlatih, dia bisa menembus Diklat Salatiga, akademi yang melahirkan deretan nama legendaris Indonesia sekaliber Kurniawan Dwi Yuianto, Bambang Pamungkas, hingga Gendut Doni.