Liga Indonesia

Peduli Masyarakat, Suporter PSIS Panser Biru Lakukan Hal yang Patut Dicontoh

Sabtu, 4 April 2020 19:35 WIB
Penulis: Alvin Syaptia Pratama | Editor: Arum Kusuma Dewi
 Copyright:

INDOSPORT.COM – Kelompok suporter PSIS Semarang, Panser Biru melakukan hal mulia di tengah merebaknya virus Corona yang ada di Indonesia dan khususnya Kota Semarang dan sekitarnya.

Dikomandoi Kepareng selaku ketua umum, Panser Biru mencoba mengumpulkan donasi berupa sembako yang nantinya akan dibagikan kepada masyarakat yang pekerjannya terdampak karena anjuran stay at home saat Corona.

Beberapa pekerjaan seperti pedagang kaki lima (PKL), penjual kelililing, tukang parkir, tukang becak, dan beberapa pekerjaan lainnya memang cukup terdampak karena masyarakat yang tidak melakukan aktivitas seperti biasanya di Semarang.

Selain itu, para pedagang juga belum diperbolehkan pemerintah untuk berdagang karena dikhawatirkan menimbulkan kerumunan manusia di tempat mereka mencari nafkah.

Maka dari itu, Kepareng selaku ketua umum Panser Biru mencoba mengajak anggotanya berdonasi sejak beberapa hari lalu dimana para anggota Panser Biru bisa mengirimkan donasinya ke Panser Biru Store untuk kemudian didistribusikan ke masyarakat yang membutuhkan.

“Kami saat ini mencoba fokus membantu masyarakat yang pekerjannya terdampak dan kami mencoba tepat sasaran dalam menyalurkan sembako kali ini,” ujar Kepareng kepada INDOSPORT, Sabtu (04/04/20).

“Selain dipusatkan di Panser Biru store untuk mengumpulkan bantuan, teman-teman di Korwil juga sudah bergerak sendiri-sendiri atas kesadaran masing-masing untuk membantu saudara-saudara kita yang membutuhkan,” imbuh pria yang akrab disapa Wareng ini.

Selain dari anggota Panser Biru, kabarnya Yoyok Sukawi selaku CEO PSIS juga akan menyalurkan donasinya melalui Panser Biru. Rencananya Yoyok Sukawi akan datang bersama istrinya Swasti Aswagatu pada Sabtu (04/04/20) siang ke Panser Biru Store.

Aksi Panser Biru kali ini memang patut dicontoh oleh kelompok organisasi masyarakat lainnya karena sebagai manusia hakikatnya adalah makhluk sosial yang harus saling membantu di saat ada yang membutuhkan.