Liga Indonesia

Begini Respon Manajemen PSBS Biak Soal Status Force Majeure

Senin, 6 April 2020 16:12 WIB
Penulis: Sudjarwo | Editor: Yohanes Ishak
© Media Officer PSBS Biak
Skuat PSBS Biak saat bertanding melawan Sulut United di laga perdana Liga 2 2020 belum lama ini Copyright: © Media Officer PSBS Biak
Skuat PSBS Biak saat bertanding melawan Sulut United di laga perdana Liga 2 2020 belum lama ini

INDOSPORT.COM - Manajemen klub Liga 2 asal Papua, PSBS Biak merespon baik soal keputusan PSSI yang menetapkan status force majeure di tengah ancaman wabah virus corona dan memperbolehkan seluruh klub membayarkan gaji pemain sebesar 25 persen selama empat bulan, terhitung sejak Maret.

Sama halnya dengan klub-klub lain yang berlaga di Liga 2 dan Liga 1, klub sepak bola Papua yang berasal dari Kota Karang Panas, Kabupaten Biak ini ikut merasakan dampak dari pemberhentian kompetisi akibat wabah virus corona.

Kendati begitu, Media Officer PSBS, Boim Mustaqiem mengungkapkan, pihaknya akan tetap membayarkan gaji pemain meskipun kompetisi sedang tidak berjalan.

"Kita harus patuh dan tunduk pada putusan PSSI dan seluruh klub Liga 1 dan 2 yang telah disepakati bersama tentang status force majeure dan ayat-ayat yang terkandung dalam putusan tersebut," ujar Boim, Senin (6/4/20).

"Kami juga akan tetap membayar gaji para pemain dan official sesuai kewajiban kami sebagai klub meski tidak full karena tidak ada kompetisi yang berjalan saat ini," tambahnya.

Soal perubahan nilai kontrak yang tertera dalam surat keputusan PSSI tersebut, Boim mengaku jika manajemen PSBS tidak akan memutus dan merubah nilai kontrak para pemain dan official yang sudah ditandatangani sebelum kompetisi bergulir.

"Dalam beberapa hari ke depan akan ada pernyataan resmi dari klub terkait keputusan ini serta langkah-langkah yang akan diambil untuk menyiasati masalah finansial yang akan terjadi," pungkasnya.

Skuat Cenderawasih Kuning PSBS Biak sendiri seluruhnya sudah dirumahkan dan diliburkan sementara waktu, menyusul situasi dan kondisi yang kian tak menentu akibat wabah virus corona.