In-depth

Menelusuri Jejak Bomber Argentina di Sejarah Inter Milan, Messi Bisa Sukses?

Kamis, 9 April 2020 13:18 WIB
Penulis: Petrus Tomy Wijanarko | Editor: Theresia Ruth Simanjuntak
© INDOSPORT
Jejak Bomber Argentina di Sejarah Inter Milan, Messi Bisa Sukses? Copyright: © INDOSPORT
Jejak Bomber Argentina di Sejarah Inter Milan, Messi Bisa Sukses?

INDOSPORT. COM - Inter Milan, klub Serie A Italia atau Liga Italia, punya sejarah panjang terkait jasa bomber asal Argentina, termasuk kini ketika mengincar Lionel Messi.

Perkembangan kabar bursa transfer belakangan banyak tertuju kepada aktivitas Inter Milan yang ingin memboyong bintang Barcelona, Lionel Messi. Mungkin tak sekedar isu semata, sebab Inter Milan coba mendekati La Pulga dengan cara yang luar biasa.

Manajemen Inter Milan tampak siap menjadikan penyerang muda andalan tim, Lautaro Martinez, sebagai alat tukar transfer Messi ke Barcelona. Kebetulan, Barcelona juga sempat mendambakan Martinez ada di Camp Nou, sehingga bukan mustahil transfer Messi menuju Inter Milan dapat terwujud.

Andai Messi bergabung, kedatangannya diyakini bisa makin membuat garang lini depan Inter Milan. Lebih jauh, Messi turut jadi sosok yang membuktikan asumsi, bahwa Inter Milan sungguh ketagihan kepada jasa penyerang asal Argentina.

Messi memang berasal dari Argentina. Jauh sebelum isu Messi ada, Inter Milan telah berulang kali menggunakan bomber Argentina di lini depan tim.

Gabriel Batistuta

© footyjokes.net
Gabriel Batistuta Copyright: footyjokes.netGabriel Batistuta

Gabriel Batistuta jadi penyerang Argentina yang mengisi skuat Inter Milan pada musim 2002/03. Kala itu, Batistuta yang sudah menginjak usia 33 tahun, datang ke Inter Milan dengan status pinjaman dari AS Roma.

Inter Milan meminjam Batistuta ketika Serie A Italia memasuki masa bursa transfer musim dingin 2003. Reputasi Batistuta yang pernah membawa AS Roma juara Serie A Italia 2000/01, diharapkan bisa membuahkan hasil manis untuk Inter Milan.

Namun, performa Batistuta ternyata gagal memenuhi ekspektasi. Batistuta mungkin masa jayanya sudah usai, sehingga cuma bisa mencetak dua gol dari 12 laga, dan langsung dikembalikan ke AS Roma begitu musim 2002/03 berakhir.

Julio Cruz

© https://www.inter.it/
Julio Cruz, eks Inter Milan Copyright: https://www.inter.it/Julio Cruz, eks Inter Milan

Julio Cruz jadi penyerang Argentina yang mengisi lini depan Inter Milan sejak musim panas 2003. Sosok Cruz datang setelah manajemen Inter membelinya dari Bologna dengan mahar 9,5 juta euro.

Reputasi Cruz bukan datang dari tim top. Wajar jika perkembangan Cruz di Inter Milan tergolong cukup lambat.

Peran Cruz baru terlihat besar kontribusinya ketika memasuki musim 2005/06. Cruz mulai tampil reguler dalam ajang Serie A Italia, lewat catatan 31 laga, dan tajam berkat sumbangan 15 gol.

Sempat menurun musim 2006/07, Cruz mampu mengembalikan ketajamannya pada gelaran 2007/08. Cruz mencetak 13 gol dari 28 penampilan untuk Inter Milan di pentas Serie A Italia.

Karier Cruz sendiri bersama Inter Milan harus berakhir pada musim panas 2009. Peran Cruz total menghadirkan empat trofi Serie A Italia untuk Inter secara beruntun, yakni sedari 2005/06 sampai 2008/09.

Diego Milito

© GETTY IMAGES
Diego Milito, legenda Inter Milan. Copyright: GETTY IMAGESDiego Milito, legenda Inter Milan.

Diego Milito jadi penyerang Argentina yang membela Inter Milan sejak musim 2009/10. Kala itu, Milito yang sudah berusia 30 tahun, didatangkan Inter Milan dari Genoa dengan mahar 25 juta euro.

Musim pertama Milito bersama Inter Milan, langsung menuai sukses besar. Sepanjang 2009/10, Milito sungguh tajam lewat total torehan 30 gol dari 52 penampilan dalam berbagai ajang.

Lebih manisnya lagi, Milito berperan besar membawa Inter Milan meraih treble winners, menjuarai Serie A Italia, Coppa Italia, dan Liga Champion. Pencapaian yang sungguh luar biasa di musim perdana.

Musim berikutnya, penampilan Milito menurun karena cuma bisa mencetak lima gol dari 23 laga dalam pentas Serie A Italia. Barulah musim 2011/12, Milito tampil beringas lagi dengan sumbangsih 24 gol dari 33 laga.

Setelahnya, Milito kian menua dan performanya tak lagi segarang dulu. Milito akhirnya dilepas Inter Milan pada awal musim 2014/15.

Rodrigo Palacio

©
Caption Copyright: Rodrigo Palacio

Nama Rodrigo Palacio sebelum gabung Inter Milan pada musim panas 2012, sudah lebih dulu begitu terkenal di Argentina. Wajar, Palacio banyak meraih prestasi gemilang bersama klub top Liga Argentina, Boca Juniors.

Reputasi hebat Palacio sebagai penyerang asli Argentina dibuktikannya bersama Inter Milan sejak musim pertama. Sepanjang musim 2012/13, Palacio total mencetak 22 gol dari 39 penampilan dalam berbagai ajang.

Musim kedua, Palacio terus konsisten menjaga ketajamannya. Palacio kali ini total mencetak 19 gol di pentas Serie A Italia.

Sayangnya, setelah itu Palacio performanya perlahan kian menurun. Palacio tak bisa mencetak dua digit gol lagi, dan akhirnya terdepak pada musim 2017/18.

Mauro Icardi

© Getty Images
Mauro Icardi Copyright: Getty ImagesMauro Icardi

Mauro Icardi datang ke Inter Milan pada musim 2013/14. Inter Milan kala itu kepincut dengan performa Icardi yang gemilang bersama klub sebelumnya, Sampdoria.

Musim perdana, Icardi belum terlalu garang, sebab cuma mencetak sembilan gol saja. Barulah pada musim kedua, ketajaman Icardi memperlihatkan tajinya lewat koleksi 27 gol dalam berbagai ajang.

Setelahnya, Icardi mampu menjaga konsistensi ketajamannya. Bahkan hingga musim terakhirnya di Inter Milan, Icardi terus bisa mencetak dua digit gol di pentas Serie A Italia.

Bahkan, Icardi dua kali menyabet penghargaan top skor, yakni musim 2014/15 dan 2017/18. Secara keseluruhan, Icardi total mencetak 124 gol dari 219 penampilannya bersama Inter Milan.

Lautaro Martínez

© Inter/Getty Images
Lautaro Martinez saat berselebrasi usai mencetak gol ke gawang Cagiliari, Minggu (26/01/20). Copyright: Inter/Getty ImagesLautaro Martinez saat berselebrasi usai mencetak gol ke gawang Cagiliari, Minggu (26/01/20).

Lautaro Martínez memang dikabarkan akan jadi alat tukar Inter Milan ke Barcelona, untuk mendatangkan mega bintang Lionel Messi. Namun sejatinya, Lautaro Martínez juga merupakan seorang penyerang asal Argentina yang kariernya tergolong gemilang bersama Inter Milan.

Sosok Martinez datang ke Inter Milan pada awal musim 2018/19, atau saat dirinya masih berusia 20 tahun. Martinez pun langsung mendapat ekspetasi sebagai calon bintang besar Inter Milan di masa yang akan datang.

Musim pertama, Martinez belum terlalu terlihat perannya. Proses adaptasi membuat Martinez cuma bisa mencetak sembilan gol saja.

Barulah pada musim kedua, tepatnya musim ini 2019/20, Martinez memperlihatkan tajinya. Martinez total sudah mencetak 17 gol, dan mungkin bertambah lagi jika nantinya kompetisi dilanjutkan dari break pandemi virus corna.

Lionel Messi?

© Silvestre Szpylma/Quality Sport Images/Getty Images
Lionel Messi berselebrasi usai mencetak gol penalti di laga Barcelona vs Real Sociedad Copyright: Silvestre Szpylma/Quality Sport Images/Getty ImagesLionel Messi berselebrasi usai mencetak gol penalti di laga Barcelona vs Real Sociedad

Reputasi Lionel Messi jauh lebih hebat ketimbang para penyerang Argentina yang pernah dimiliki Inter Milan. Messi saja kini sudah memenangkan enam trofi Ballon d'Or, sementara nama-nama di atas belum pernah sama sekali merasakannya.

Meski begitu, bukan berarti Messi akan dengan mudah berjaya bersama Inter Milan. Tanpa mengurangi rasa hormat atas bakat hebat yang dimilikinya, harus diakui bahwa karier Messi belum pernah sama sekali dilalui untuk tim selain Barcelona.

Ketika bermain bagi negaranya saja, Timnas Argentina, performa Messi tak segemilang di Barcelona. Messi cuma bisa mencetak 70 gol dari 138 penampilan, beda jauh dengan torehannya saat berkostum Barcelona yang mencapai angka 627 gol dari 716 laga.

Namun, Messi tetaplah akan jadi Messi, teknik menggiring bola memukau, menggocek lawan, bakal tetap jadi senjata rahasianya andai jadi gabung Inter Milan. Patut dinanti, apakah Messi benar bakal hijrah menuju Inter Milan dalam waktu dekat dan meneruskan tren bomber Argentina?