Liga Indonesia

4 Profesi yang Bisa Dilakukan Pesepak bola Indonesia saat Liga Dihentikan Sementara

Minggu, 12 April 2020 14:01 WIB
Penulis: Petrus Manus Da' Yerimon | Editor: Lanjar Wiratri
© Nofik Lukman/INDOSPORT
Gavin Kwan di latihan perdana Bali United. Copyright: © Nofik Lukman/INDOSPORT
Gavin Kwan di latihan perdana Bali United.
Jadi Model Endorse

Profesi yang satu ini juga tak memerlukan banyak keahlian, hanya butuh terlihat keren di depan kamera. Hal ini tentu saja bisa dilakukan para pesepakbola karena banyak produk yang pasti ingin diiklankan atau diperkenalkan ke publik.

Berbekal banyaknya pengikut di media sosial yang jumlahnya mencapai jutaan, tentu bukan hal sulit bagi pesepakbola untum memasarkan produk klien. Hal ini pun sudah lumrah dilakukan sejumlah pesepakbola nasional seperti Osvaldo Haay, Witan Sulaeman, Septian David Maulana dan sebagainya.

Uang dari hasil menjadi model dadakan tentu saja bisa digunakan untuk mencukupi kebutuhan selama vakumnya kompetisi. Tinggal bagaimana, pintar-pintarnya seorang pesepakbola menjalin komunikasi dengan klien.

Gamers

Profesi yang satu ini nampaknya butuh keahlian khusus, namun bukan tidak mungkin untuk dilakukan para pesepakbola. Maraknya turnamen game online saat ini bisa saja jadi ladang atau mata pencaharian baru.

Apalagi, beberapa pesepakbola seperti Hamka Hamzah, Marselino Ferdinan, Rifad Marasabessy yang mengaku kerajingan bermain game online seperti PlayerUnknown's Battlegrounds (PUGB), 
Mobile Legends dan masih banyak lainnya. 

Para pesepakbola tinggal mengasah skilnya dan bisa saja direkrut oleh tim-tim E-Sport yang belakangan ramai berkembang di Tanah Air. Soal penghasilan, seorang gamer profesional 
dilaporkan bisa meraup jutaan hingga ratusan juta dalam sebuah turnamen.

So, tinggal kita tunggu, apakah para pesepakbola dunia termasuk Indonesia tertarik menjajal beberapa profesi baru diatas.