Liga Indonesia

Soal Penuhi Gaji 25 Persen, Arema Hanya Bisa Andalkan Pendapatan dari Sponsor

Selasa, 14 April 2020 14:28 WIB
Penulis: Ian Setiawan | Editor: Ivan Reinhard Manurung
© Ian Setiawan/INDOSPORT
Klub Liga 1 Arema FC menjadikan sektor pendapatan dari kerja sama dengan sponsor, sebagai andalan utama dalam upaya memenuhi gaji seluruh karwayannya. Copyright: © Ian Setiawan/INDOSPORT
Klub Liga 1 Arema FC menjadikan sektor pendapatan dari kerja sama dengan sponsor, sebagai andalan utama dalam upaya memenuhi gaji seluruh karwayannya.

INDOSPORT.COM - Klub Liga 1 Arema FC menjadikan sektor pendapatan dari kerja sama dengan sponsor, sebagai andalan utama dalam upaya komitmen klub memenuhi hak seluruh anggota tim selama tiga bulan ke depan.

Seperti diketahui, PSSI memberi instruksi ke klub untuk tetap memberikan gaji para pemain, staf pelatih dan ofisial, dengan jumlah maksimal 25 persen dari total gaji mereka. Hal ini sebagai imbas dari pandemi virus corona yang menyebabkan kompetisi berhenti.

"Yang membuat berat karena klub tidak ada pemasukan. Sementara anggaran gaji sekitar Rp2 Miliar lebih untuk empat bulan masa tanggap darurat ini," kata General Manager Arema FC, Ruddy Widodo.

Maka dari itu, pihaknya akan sangat mengandalkan sektor pendapatan dari sponsorhip, sebagai solusinya. Mengingat tim Singo Edan juga sudah mengantongi dana segar dari pihak sponsor, meski belum 100 persen.

"Biasanya, pembayaran dana dari sponsor terbagi dua termin, pada tanda tangan kontrak dan putaran kedua kompetisi," bilang dia.

"Karena ini ranahnya Mas Inal (Manajer Bisnis Marketing, Yusrinal Fitriandi), lebih baik ditanyakan ke sana," sambung Ruddy.

Pada Liga 1 musim ini, setidaknya ada empat potensi pemasukan dari sponsor bagi Arema FC. Keempat sponsor itu pun sudah terpajang di bagian depan Jersey Johan Al Farisi dkk, yang diklaim bernilai miliaran rupiah.