In-depth

Menelusuri Legiun Asing Pertama di PSMS Medan

Rabu, 15 April 2020 12:36 WIB
Penulis: Aldi Aulia Anwar | Editor: Theresia Ruth Simanjuntak
© Dok. Indra Efendi Rangkuti
Skuat PSMS Medan edisi Liga Indonesia II musim 1995/96 yang diperkuat dua legiun asing. Copyright: © Dok. Indra Efendi Rangkuti
Skuat PSMS Medan edisi Liga Indonesia II musim 1995/96 yang diperkuat dua legiun asing.

INDOSPORT.COM - Berikut penelusuran legiun asing pertama di klub yang saat ini berpartisipasi di Liga 2 2020, PSMS Medan.

Sejak digabungnya Perserikatan dan Galatama menjadi kompetisi profesional Liga Indonesia pada 1994/95, sejak saat itu pulalah kompetisi resmi PSSI menggunakan jasa pemain asing atau luar negeri.

Sebab, di era Perserikatan, kompetisi resmi PSSI belum menggunakan jasa-jasa pemain asing. Hanya kompetisi Galatama yang menerapkan pemain asing.

Saat di awal-awal edisi era kompetisi profesional tersebut, para pemain asing bukan didatangkan oleh para klub peserta seperti saat ini. Kala itu, pemain asing berupa subsidi dari PSSI.

Liga Indonesia I 1994/95

Namun, tahukah Anda bahwa di edisi pertama Liga Indonesia tersebut, PSMS Medan belum menggunakan jasa pemain asing. Tim berjuluk Ayam Kinantan itu masih menggunakan pemain-pemain lokal Indonesia.

"Saat itu (edisi pertama Liga Indonesia), kita belum ada pemain asingnya. Masih lokal semua," kata kiper PSMS musim '94/95, Sugiar, kepada INDOSPORT.

Selain Sugiar, kala itu PSMS di edisi pertama Liga Indonesia diperkuat nama-nama seperti Iwan Karo-Karo, Witya Fusen, pelatih kiper PSMS saati ini Muhammad Halim, hingga sang legenda, Suharto AD.

Khusus bagi Suharto AD, edisi pertama Liga Indonesia tersebut menjadi panggung terakhirnya sebelum memutuskan pensiun di akhir musim.

Liga Indonesia II 1995/96

PSMS ternyata baru menggunakan jasa pemain asing di Liga Indonesia pada edisi kedua, musim 1995/96. Kala itu, PSMS diperkuat dua legiun asing mereka yakni Alessandro Miladgres Godinho dan Ronaldo Bteilho Da Avilla. Artinya, itulah pertama kali menggunakan jasa pemain asing.

"Kita baru ada pemain asingnya di Ligina kedua. Allesandro gelandang dan Ronaldo striker. Saat itu, kita dilatih Tumsila," kata salah satu pemain PSMS '95/96, Sugianto, kepada INDOSPORT.

Namun, dua pemain asing subsidi dari PSSI itu belum bisa membawa kontribusi besar bagi PSMS kala itu. Sebab PSMS hanya mampu finis di peringkat 11 kelasemen akhir Wilayah Barat, tepat di bawah rival sekota, Medan Jaya.

Selain Suginto, di musim kedua Liga Indonesia ini PSMS diperkuat M. Halim, serta nama-nama lainnya seperti Budiono, Abdul Rahman, Meiyadi Rakasiwi hingga Slamet Riyadi.