INDOSPORT.COM – Aksi kemanusiaan yang digagas Martunis, putra angkat Cristiano Ronaldo, mendapat sorotan dari media Portugal.
Meskipun telah menelan banyak korban jiwa, pandemi virus corona juga memicu munculnya sejumlah aksi kemanusiaan. Salah satu aksi tersebut dilakukan oleh Martunis, yang merupakan anak angkat megabintang klub Serie A Juventus, Cristiano Ronaldo.
Melalui akun Instragram-nya, Martunis melelang jersey Ronaldo yang diberikan secara langsung oleh sang ayah angkat pada tahun 2013 lalu. Martunis menyebut hasil lelang itu akan disumbangkan kepada masyarakat Aceh yang terdampak virus corona.
Aksi ini pun langsung mendapat sorotan dari A Bola, yang merupakan salah satu media papan atas di Portugal, negara asal Ronaldo. A Bola menyebut dalam aksi mulia Martunis tersebut, jumlah uang yang ditawarkan telah melonjak 10 kali lipat dai 230 euro menjadi 2.300 euro (sekitar 40 juta rupiah).
Lebih lanjut, A Bola menyebut jersey yang dilelang itu merupakan Jersey yang dikenakan Ronaldo ketika ia masih membela Real Madrid. Meski telah mencapai angka yang cukup tinggi, namun proses lelang akan dilanjutkan sebelum ditutup pada hari Jumat (17/04/20).
Martunis Disorot Media PortugalSebelumnya, Martunis menyebut langkah ini ia lakukan untuk mengurangi penderitaan para korban pandemi corona, khususnya di Aceh yang merupakan tanah kelahirannya.
"Memang Aceh bukan zona merah, tapi ada imbas juga. Khususnya ekonomi di sini, masyarakat sini ada kena imbas juga. Makanya saya sedikit ingin bantu yang terkena dampak itu di sini," jelasnya.Ia sendiri meyakini selalu ada hikmah dalam setiap kejadian, termasuk dalam pandemi corona yang kini masih terjadi ini.
Lebih lanjut Martinus berharap aksinya ini bisa mendorong masyarakat luas untuk turut membantu sesama dalam momen sulit ini. “Mari sama2 kita membangun dan membantu sesama dengan cara apa pun,” tulis Martunis di akun Instagramnya ketiga mengumumkan keputusannya untuk melelang jersey tersebut.
Di Indonesia sendiri hingga Kamis (16/04/20) sore, jumlah kasus positif virus corona telah mencapai 5.516 kasus, dengan 496 korban jiwa.