Gara-gara ada kata 'zero' (nol) di namanya, fans Aberdeen lantas meminta Hicham Zerouali untuk mengenakan nomor 0. Sang pemain baru mengiyakan. Nomor itu kemudian dipensiunkan ketika pemain asal Maroko itu meninggal dunia akibat kecelakaan mobil pada 2004.

Kiper legendaris asal Meksiko, Jorge Campos, dikenal tak hanya karena pilihan nyentik desain dan warna jersey nya, tapi juga keputusa memakai nomor punggung 9 yang sejatinya untuk penyerang. Campos beralasan karena pada awal kariernya, ia seorang penyerang.

Ivan Zamorano pada awalnya mengenakan nomor punggung 9. Namun, ia harus merelakan nomor tersebut ketika Ronaldo bergabung ke Inter Milan dan diberi nomor tersebut. Tak kehilangan akal, ia menerima nomor 18 dengan menyelipkan tanda tambah di tengah-tengah angka 1 dan 8.

Bixente Lizarazu termasyur karena pilihannya menggunakan nomor punggung 69 di berbagai klub termasuk Bayern Munchen. Dia beralasan angka itu merepresentasikan tahun kelahiran, tinggi badan 169 cm, dan berat badannya kala itu yang mencapai 69 kg.

Ketika bergabung kembali ke AC Milan, Andriy Shevchenko memilih nomor punggung 76 sebagai representasi angka kelahirannya.

Sama seperti Andriy Shevchenko, nomor punggung dengan angka besar sempat dikenakan Ronaldinho saat di AC Milan, yakni 80, yang mewakili tahun kelahirannya.

Meniru Andriy Shevchenko dan Ronaldihno, Mathieu Flamini juga memilih nomor 84 saat di AC Milan karena tahun kelahiran.

Vitor Baia menjadi pemain pertama yang dengan nyentrik mengenakan nomor punggung 99 saat memperkuat FC Porto. Jejaknya kemudian diikuti Ronaldo di AC Milan.