Liga Spanyol

Dibuang ke Zenit, Malcom Bongkar 'Borok' Barcelona

Selasa, 21 April 2020 16:35 WIB
Penulis: I Made Dwi Kardiasa | Editor: Lanjar Wiratri
© Manuel Queimadelos Alonso/Getty Images
Malcom bongkar borok raksasa LaLiga Spanyol, Barcelona, setelah dibuang ke Zenit Saint Petersburg. Copyright: © Manuel Queimadelos Alonso/Getty Images
Malcom bongkar borok raksasa LaLiga Spanyol, Barcelona, setelah dibuang ke Zenit Saint Petersburg.

INDOSPORT.COM - Malcom bongkar keborokan raksasa LaLiga Spanyol, Barcelona setelah dibuang ke Zenit Saint Petersburg. Hal ini sendiri terkait dirinya sang baru saja alami cedera.

Pemain muda berusia 23 tahun ini dibeli oleh Zenit pada bursa transfer musim panas lalau dengan biaya transfer 45 juta euro (Rp761 miliar). Sayang setelah pindah dari Barcelona, Malcom malah alami cedera pinggang hingga harus absen di 14 laga.

Malcom lantas menuding penyebab dirinya dengan mudah alami cedera karena metode latihan Barcelona yang terlalu santai dan singkat. Secara tidak langsung striker asal Brasil ini merasa Blaugrana ikut ambil andil dalam turun performanya.

"Para pemain di Barcelona tidak pernah memiliki masa latihan yang cukup dan itulah mengapa saya kerap alami cedera ketika berada di Zenit pada masa latihan. Di Barcelona, mereka hanya latihan 40 atau 50 menit, sementara disini bisa dua kali lipat," ucap Malcom dilansir Barca Universal.

Dirinya juga merasa kecewa ketika direlakan gabung Zenit, Barcelona tak memberinya cukup kesempatan sehingga merasa tidak adil. Padahal ketika masih merumput di Camp Nou, Malcom mampu tampil di 24 laga beserta menyumbang empat gol.

"Saya pikir seharusnya diberi kesempatan lagi bermain disana (Barcelona). Ini benar-benar tidak adil," tambahnya lagi.

Setelah Malcom memberikan pengakuan itu, Barcelona nampak seolah mendapat karma. Bagaimana tidak mereka sejatinya menyesal kehilangan pelapis lini depan melakoni LaLiga Spanyol karena Ousmane Dembele dan Luis Suarez cedera.

Beralih ke Zenit dan dipercaya gunakan nomor punggung delapan, Malcom nampak lebih bahagia dan mampu hapuskan masa-masa terburuknya setelah dicampakkan Barcelona. Terbukti meski sempat absen dirinya mendapat penghargaan Man of the Match pada bulan Maret lalu.