Liga Indonesia

Legenda Persija Ceritakan Penghentian Liga di 2020 dan 1998

Rabu, 22 April 2020 13:56 WIB
Penulis: Alvin Syaptia Pratama | Editor: Arum Kusuma Dewi
© Alvin Syaptia Pratama/INDOSPORT
Asisten pelatih PSIS Semarang, Imran Nahumarury. Copyright: © Alvin Syaptia Pratama/INDOSPORT
Asisten pelatih PSIS Semarang, Imran Nahumarury.

INDOSPORT.COM – Salah satu legenda Persija Jakarta, Imran Nahumarury membeberkan perbedaan penghentian kompetisi Liga 1 2020 dengan situasi di tahun 2015 dan 1998.

Di tahun 2015, kompetisi Indonesian Super League (ISL) memang dihentikan setelah FIFA menghukum PSSI. Padahal di saat itu kompetisi sudah berjalan dan situasinya hampir sama seperti sekarang.

Selain di tahun 2015, kompetisi Liga Indonesia 1997/98 juga pernah dihentikan akibat kerusuhan di beberapa kota besar karena tuntutan reformasi dan saat itu Imran Nahumarury masih aktif bermain sebagai pesepak bola.

Menurut Imran, dari tiga kasus dihentikannya kompetisi, di Liga 1 2020 memiliki situasi yang cukup buruk karena virus Corona sulit diprediksi kapan bisa diberhentikan secara total.

“Situasi sekarang kan hampir sama dengan tahun 2015, cuma pada saat itu bisa langsung ada turnamen pengganti. Kalau sekarang kan tiba-tiba stop, tidak hanya di sepak bola sih, di sektor lain juga seperti itu,” ujar Imran, Rabu (22/04/20).

Pria asal Maluku ini lantas menceritakan bahwa di tahun 1998 walaupun liga diberhentikan cukup lama, hati para insan sepak bola bisa tenang.

“Saat itu saya masih main di PSB Bogor. Di tahun 1998 liga memang berhenti cukup lama, namun kami tidak sekhawatir sekarang. Walaupun liga tidak jalan, tapi kami di rumah cukup tenang. Kalau sekarang kita sama-sama was-was terhadap Corona,” ungkapnya.

Pria yang sekarang menjadi asisten pelatih PSIS Semarang ini berharap wabah Corona bisa segera teratasi supaya aktivitas masyarakat dan sepak bola Indonesia kembali berjalan dengan normal.