In-depth

Johanes Auri, Bek Kiri Timnas Indonesia Berjuluk The Black Silent

Senin, 27 April 2020 07:05 WIB
Penulis: Arief Tirtana | Editor: Coro Mountana
© Amanda Dwi Ayustri/INDOSPORT
Johanes Auri, Bek Timnas Indonesia Berjuluk The Black Silent. Copyright: © Amanda Dwi Ayustri/INDOSPORT
Johanes Auri, Bek Timnas Indonesia Berjuluk The Black Silent.

INDOSPORT.COM – Johanes Auri adalah salah satu bek kiri terbaik yang pernah dimiliki timnas Indonesia, dengan julukannya sebagai The Black Silent.

Buat penggemar sepak bola Indonesia dewasa ini, nama Johanes Auri mungkin masih sangat asing di telinga. Tetapi bagi yang sudah menyaksikan sepak bola Indonesia sejak tahun 70-an, tentu pasti pernah melihat atau minimal mendengar kehebatan pemain asal Papua itu.

Sebab pada masanya Johanes Auri jelas bukan pemain sembarangan. Dirinya menjadi satu di antara beberapa pemain Papua yang mendapatkan perhatian di kancah nasional kala itu.

Lahir di Manokwari 30 Oktober 1954, Johanes Auri kecil terlahir dari keluarga yang memang memiliki darah sepak bola kental. Sang Ayah Leonard Auri saat itu juga merupakan pemain sepak bola di Papua, yang kemudian membuat dirinya berserta empat saudara laki-lakinya juga terjun ke lapangan hijau.

Meski memiliki darah sepak bola, Johanes Auri tak lantas mudah begitu saja mewujudkan karier di dunia sepak bola. Sejak kecil dirinya sudah mandiri, mengumpulkan uang sendiri untuk membeli perlengkapannya berlatih. Mulai dari sepatu sepak bola, hingga pakian dan celana sendiri. Sekalipun sebenarnya Sang Ayah bisa membelikannya sendiri.

Giat berlatih sejak kecil, Johanes Auri mulai mencuri perhatian di level lokal setelah dirinya bertanding di Pekan Olah Raga Pelajar Seluruh Indonesia (POPSI) tingkat Kabupaten Manokawari di awal tahun 1970-an. Hingga kemudian bisa menjadi andalan tim Perseman Manokawari.

Bersama Perseman Manokwari, bakat luar biasa Johanes Auri semakin terlihat, salah satunya ketika dirinya tampil di Acub Zainal Cup 1974, yang kemudian membuat klub Persipura Jayapura tertarik mendatangkannya. Di Persipura Jayapura itulah penampilan Johanes Auri yang berposisi sebagai bek kiri mulai menjadi perhatian nasional.

Diawali dengan kisah suksesnya membawa Peripura berada di peringkat empat kompetisi Perserikatan 1975. Hingga kemudian bersama penyerang legendaris Timo Kapisa membawa tim Mutiara Hitam menjuarai turnamen bergengsi kala itu, Piala Soeharto 1976.

Atas penampilan luar biasanya di peiode tersebut, Johanes Auri pun mendapatkan panggilan Timnas Indonesia yang kala itu dipimpin pelatih asal Belanda, Wiel Coerver.

© Istimewa
Wiel Coerver merupakan salah satu mantan pelatih asal Belanda yang sukses bersama Timnas Indonesia. Copyright: IstimewaWiel Coerver merupakan salah satu mantan pelatih asal Belanda yang sukses bersama Timnas Indonesia.

Dibawah pelatih yang sukses membawa klub Belanda Feyenorrd Juara Piala UEFA 1974 itu, karier Johanes Auri semakin menanjak Kemampuannya bisa diasa dengan ketegasan dan kedisiplinan Wiel Coerver.

Bersama Coerver, Johanes Auri juga merupakan bagian Timnas Indonesia yang kala itu selangkah lagi bisa menembus Olimpiade 1976, andai tak kalah dalam adu penalti melawan Korea Utara, di Stadion Gelora Bung Karno (26/02/76).

The Black Silent

Memperkuat Timnas Indonesia dalam rentan satu dekade dari 1975 hingga 1985, Johanes Auri dikenal sebagai pemain yang memiliki kecepatan dan kengototan luar biasa di atas lapangan.

Driinya selalu tampil seakan tak kenal lelah di sisi kiri pertahanan timnya. Selain itu Johanes Auri juga dikenal sebagai pemain yang tak pernah mengeluh dan sedikit berbicara di atas lapangan, sehingga kemudian julukan The Black Silent tersemat kepadanya.

Di level klub sendiri, setelah memperkuat Persipura Jayapura, Johanes Auri direkrut klub Ibukota Persija Jakarta. Bersama Rumahpasal, Oyong Lisa dan Suaeb Rizal, Johanes Auri mengisi kuatret lini belakang Persija Jakarta dibawah arahan pelatih Marek Jonata yang ditahun 1978/79 bisa menjadi juara Divisi Utama kompetisi Perserikatan PSSI.

Pensiun sebagai pemain di tahun 1987, karier Johanes Auri kemudian dilanjutkannya dengan bekerja sebagai karyawan PT Pertamina.

Selain juga karena kecintaannya terhadap sepak bola, membuatnya sempat mengisi posisi Komite etik di PSSI dan juga menjadi Ketua Badan Sepak Bola rakyat Indonesia (BASRI) yang fokus pada pengembangan sepak bola di level desa-desa. Itulah Johanes Auri, legenda bek kiri Timnas Indonesia yang berjuluk The Black Silent.

3