Liga Indonesia

Pelatih PSIS Berharap Liga 1 2020 Tidak Dihentikan Secara Total

Senin, 27 April 2020 20:35 WIB
Penulis: Alvin Syaptia Pratama | Editor: Theresia Ruth Simanjuntak
© Alvin Syaptia Pratama/INDOSPORT
Dragan Djukanovic selaku pelatih kepala PSIS Semarang menganggap kompetisi Liga 1 2020 bisa segera dilanjutkan apabila situasinya telah kondusif. Copyright: © Alvin Syaptia Pratama/INDOSPORT
Dragan Djukanovic selaku pelatih kepala PSIS Semarang menganggap kompetisi Liga 1 2020 bisa segera dilanjutkan apabila situasinya telah kondusif.

INDOSPORT.COM – Dragan Djukanovic selaku pelatih kepala PSIS Semarang menganggap kompetisi Liga 1 2020 bisa segera dilanjutkan apabila situasinya telah kondusif.

Sebelumnya, PSSI selaku induk sepak bola Indonesia telah memutuskan menunda kompetisi Liga 1 2020 sejak Maret silam hingga awal Juli mendatang. Namun, syarat digulirkannya kompetisi lagi menunggu keputusan pemerintah terkait wabah corona.

Menurut Dragan Djukanovic, apabila Liga 1 2020 tidak dihentikan, maka Indonesia akan menjadi salah satu negara yang kompetisinya berhenti dan ia tidak mengharapkan situasi tersebut terjadi.

“Saya berharap kompetisi segera dilanjutkan seperti halnya di beberapa negara lain. Jika tidak dilanjutkan, maka Indonesia bisa menjadi satu-satunya negara yang tidak melanjutkan kompetisi,” tutur Dragan.

Mantan pelatih Borneo FC ini sebenarnya juga menginginkan timnya kembali melakukan latihan dalam waktu dekat ini karena ia tidak ingin anak asuhnya dalam kondisi yang drop apabila sewaktu-waktu Liga 1 2020 kembali bergulir.

“Saya kurang begitu tahu mengapa latihan berhenti karena setahu saya di Thailand, Jepang, dan Korea Selatan sejumlah klub sudah mulai latihan,” imbuh Dragan.

Namun, keinginan Dragan supaya Liga 1 2020 cepat bergulir tampaknya tidak akan tercapai dalam waktu dekat. Hal ini karena pemerintah melalui Badan Penanggulangan Bencana (BNPB) belum memberi tanda-tanda akan mencabut status tanggap darurat bencana non alam corona.

Bahkan, jika melihat situasi saat ini, sejumlah daerah justru baru saja memberlakukan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) yang menyebabkan tidak mungkin adanya kegiatan yang bisa menciptakan kerumunan seperti latihan tim sepak bola.

Di waktu sebelumnya, Yoyok Sukawi selaku CEO PSIS juga pernah mengatakan bahwa pihaknya tidak ingin mengambil risiko soal sepak bola di tengah pandemi Covid-19.

Pihak manajemen PSIS lebih memilih corona bisa teratasi secara tuntas baru setelah itu mengagendakan kembali latihan rutin bagi timnya.