Liga Indonesia

CEO PSIS Tak Mau Ambil Risiko Soal Kelanjutan Liga 1

Sabtu, 25 April 2020 08:06 WIB
Penulis: Alvin Syaptia Pratama | Editor: Yohanes Ishak
© Alvin Syaptia Pratama/INDOSPORT
CEO klub Liga 1, PSIS Semarang, Yoyok Sukawi. Copyright: © Alvin Syaptia Pratama/INDOSPORT
CEO klub Liga 1, PSIS Semarang, Yoyok Sukawi.

INDOSPORT.COM – Chief Executive Officer (CEO) PSIS Semarang, Alamsyah Satyanegara Sukawijaya tidak ingin kompetisi Liga 1 2020 kembali digelar apabila wabah Virus Corona atau Covid-19 belum teratasi secara tuntas.

Menurut pria yang akrab disapa Yoyok Sukawi ini, pembatasan jumlah penonton dan pertandingan tanpa penonton juga merupakan opsi yang tepat jika virus Corona belum bisa diatasi secara tuntas di Indonesia.

“Jika kompetisi diputar harus menunggu penanganan Covid-19 ini benar-benar tuntas. Jadi jika ada usulan pembatasan jumlah penonton dan pertandingan tanpa penonton sangat tidak memungkinkan kalau Covid-19 belum teratasi 100 persen,” tutur Yoyok Sukawi, Jumat (24/04/20).

“Sekarang gini, kalau ada pertandingan kan berarti melanggar aturan pemerintah. Pasalnya setiap pertandingan paling tidak ada ada puluhan di stadion,” imbuh pria yang juga anggota Exco PSSI ini.

Benar apa yang dikatakan Yoyok Sukawi, setiap tim yang bertanding di Liga 1 paling tidak membawa sekitar 25 orang karena selain pemain ada tim pelatih dan official.

Jika dikalikan dua, angkanya sudah mencapai 50 orang dan itu sangat risiko apabila Corona belum teratasi dengan baik di Indonesia.

Selain dari tim, pihak panitia pelaksana pertandingan juga paling tidak memiliki sekitar 50 personil untuk menyukseskan jalannya laga di Liga 1.

Dengan catatan-catatan itu, Yoyok Sukawi meminta pecinta sepak bola Indonesia untuk bersabar karena kesehatan jauh lebih utama di saat wabah Covid-19 melanda Indonesia.

“Semua pihak harus sabar, kesehatan adalah hal yang paling utama,” pungkasnya.