Liga Indonesia

Bos MU Sindir PSSI Belum Pernah Ribut dengan Tuhan

Rabu, 29 April 2020 15:45 WIB
Penulis: Ade Gusti | Editor: Arum Kusuma Dewi
© maduraunitedfc.com
Presiden Madura United Achsanul Qosasi. Copyright: © maduraunitedfc.com
Presiden Madura United Achsanul Qosasi.

INDOSPORT.COM – Presiden Madura United, Achsanul Qosasih, menyindir federasi sepak bola Indonesia yang belum pernah ribut dengan tuhan. Hal ini dia lontarkan lewat akun Instagram.

Achsanul mengunggah sebuah foto dengan tulisan menyentil tentang kinerja PSSI terhitung sejak 2010 lalu. Tulisan itu berbunyi: 

“Sejak 2010, ribut PSSI tak pernah selesai. Ribut dengan rakyat, ribut dengan anggotanya, ribut dengan pemerintah, ribut dengan FIFA, ribu dengan sesama pengurus. Cuma dengan Tuhan, PSSI belum ribut…”

Menyertai gambar tulisan menyentil itu, Achsanul juga menyampaikan bahwa pengurus PSSI khususnya ketua umum, harus bertindak tegas dan mulai membenahi lini penting dalam organisasi.

Postingan tersebut seolah-olah jadi sebuah pukulan bagi kinerja PSSI yang masih mengalami karut marut selama satu dekade terakhir. Diketahui, PSSI memang pernah bermasalah dengan berbagai kalangan, mulai dari rakyat kecil, FIFA, hingga sesama pengurus.

© Instagram/Ichsanul Qosasi
Postingan Presiden Madura United, Ichsanul Qosasi, yang menyindir PSSI Copyright: Instagram/Ichsanul QosasiPostingan Presiden Madura United, Achsanul Qosasi, yang menyindir PSSI

Terlebih selama 10 tahun, yakni antara 2010 hingga 2020, PSSI telah mengalami lima kali pergantian Ketua Umum,  3 Pelaksana Tugas Ketua Umum, dan 4 kali Kongres.

“Pengurus PSSI ini, baru terbentuk tiga bulan yang lalu, di mana 1 bulan di dalamnya ada tragedi Covid-19. Sebenarnya PSSI ini baru kerja 2 bulan tapi sudah ribut di internal."

Tahun ini, PSSI juga dihadapkan dengan tuntutan bertindak tegas di dalam menyikapi wabah virus Corona yang saat ini sedang menyerang, termasuk menghentikan sementara Liga 1 2020.

Terakhir, konflik internal PSSI juga terjadi di era kepemimpinan Mochamad Iriawan, dengan berujung mundurnya Sekretaris Jenderal, Ratu Tisha.