Liga Indonesia

Anggota TNI Milik PSIS Ingin Fokus Ramadan di Tengah Corona

Kamis, 30 April 2020 17:08 WIB
Penulis: Alvin Syaptia Pratama | Editor: Ivan Reinhard Manurung
© Alvin Syaptia Pratama/INDOSPORT
Bek kanan klub Liga 1 PSIS Semarang, Fredyan Wahyu Sugiantoro saat ini tengah berada di rumahnya menjalankan ibadah Ramadan meski tengah ada virus corona. Copyright: © Alvin Syaptia Pratama/INDOSPORT
Bek kanan klub Liga 1 PSIS Semarang, Fredyan Wahyu Sugiantoro saat ini tengah berada di rumahnya menjalankan ibadah Ramadan meski tengah ada virus corona.

INDOSPORT.COM – Bek kanan klub Liga 1 PSIS Semarang, Fredyan Wahyu Sugiantoro saat ini tengah berada di rumahnya yang berada di Kartasura, Kabupaten Sukoharjo setelah timnya diliburkan sejak satu bulan lalu karena virus corona.

Selama berada di rumah, pemain yang juga anggota TNI Angkatan Darat ini mengaku akan fokus beribadah dalam Bulan Ramadan 1441 H kali ini.

“Selain jaga kondisi, momentum Ramadhan kali ini saya upayakan untuk menyibukkan diri dengan hal-hal yang berbau agama. Intinya fokus Ramadhan,” tutur pemain yang akrab disapa Ucil ini.

Walaupun fokus beribadah dan menjalankan puasa, Ucil juga tak lupa untuk menjaga kondisi dengan berlatih di waktu menjelang datangnya adzan Maghrib.

Apalagi Dragan Djukanovic selaku pelatih kepala PSIS menginstruksikan anak asuhnya untuk tetap melakukan latihan mandiri di rumah selama tim diliburkan akibat Corona.

“Biasanya satu jam setengah sebelum berbuka puasa saya prioritaskan untuk latihan menjaga kondisi supaya badan tetap bugar. Dan latihan yang saya lakukan juga mengikuti program dari pelatih,” ungkapnya.

Ucil dan pemain-pemain PSIS lainnya memang belum mengetahui kapan akan kembali ke Semarang untuk kembali mengikuti latihan rutin.

Manajemen Laskar Mahesa Jenar juga belum memberi sinyal soal latihan perdana karena Corona yang masih belum bisa teratasi.

Apalagi di Kota Semarang ditetapkan menjadi salah satu zona merah Corona di Provinsi Jawa Tengah. Bahkan Kota Lumpia bersama Kota Surabaya dan Kota Makassar memiliki kemungkinan terburuk menjadi salah satu episentrum Corona setelah Jakarta karena banyaknya kasus positif di kota-kota tersebut.

1