Liga Indonesia

Mengingat Kembali Performa PSM Kala Jadi Musafir di ISL 2014

Sabtu, 2 Mei 2020 05:57 WIB
Penulis: Adriyan Adirizky Rahmat | Editor: Isman Fadil
© INDOSPORT
Logo PSM Makassar. Copyright: © INDOSPORT
Logo PSM Makassar.

INDOSPORT.COM - Klub elite Indonesia, PSM Makassar, pernah merasakan menjadi musafir diajang Indonesia Super League (ISL) 2014 silam. Lantas bagaimanakah performa Pasukan Ramang pada musim tersebut?

Di ajang ISL 2014, PSM harus menjadi musafir sebab Stadion Andi Mattalatta tak lolos verifikasi dan manajemen klub akhirnya memilih Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, untuk menghelat laga kandang. 

PSM kembali terancam mengulang momen tersebut diajang Liga 1 2020 ataupun 2021 mendatang setelah Stadion Andi Mattalatta bakal dibongkar total untuk direnovasi agar bertaraf internasional.

Adapun stadion yang memilik nama lain Mattoangin tersebut rencananya akan mulai proses perenovasiannya pada Juli 2020 mendatang dengan memakan anggaran sebesar Rp900 miliar.

Tentu saja kabar tersebut menjadi mimpi buruk bagi PSM dan seluruh suporternya sebab menjamu tamu di tempat lain akan sangat jauh berbeda jika dibandingkan dihelat di kandang sendiri.

Berikut redaksi berita olahraga INDOSPORT.com merangkum performa PSM Makassar kala menjadi musafir diajang ISL 2014 silam?

PSM kembali berkompetisi diajang ISL setelah tiga tahun membelot ke Indonesia Primer League (IPL) sejak 2011 hingga 2013 setelah lolos dalam sebuah babak play-off yang diadakan oleh PSSI.

Sayang, PSM tak dapat berkandang di Stadion Andi Mattalatta yang telah digunakan sejak berpuluh-puluh tahun lalu dan menumpang di markas Persebaya Surabaya di Stadion Gelora Bung Tomo.

Benar saja, ketakutan menjadi klub musafir harus dirasakan PSM selama semusim penuh ISL 2014. Pasukan Ramang tak mendapatkan dukungan penuh dari para suporter sebab jarak yang sangat jauh.

Minimnya dukungan suporter pun berimbas kepada performa PSM di sepanjang ISL 2014. Syamsul Chaeruddin dkk. terseok-seok dan bahkan terancam terdegradasi pada musim tersebut.

Beruntung, PSM mampu mengakhiri ISL 2014 dengan bertengger diperingkat ketujuh klasemen akhir Wilayah Timur berkat koleksi 25 poin hasil dari tujuh kemenangan, empat seri, dan sembilan kekalahan.

Lalu, bagaimana dengan raihan poin selama PSM bermain di Stadion Gelora Bung Tomo selaku tuan rumah? Berikut kami jabarkan secara rinci.

Dari 10 kali laga kandang diajang ISL 2014, PSM hanya merasakan empat kali kemenangan, tiga kali bermain imbang, dan sisanya (tiga laga) harus menelan pahitnya kekalahan dari tamunya.

Semua kekalahan tersebut didapatkan saat menjamu Mitra Kukar, Persebaya, dan Persiba Balikpapan. Uniknya lagi, ketiga laga tersebut berakhir dengan skor identik, yakni 0-2.

PSM bahkan baru merasakan kemenangan di Stadion Gelora Bung Tomo pada laga kandang ketiga. Saat menggasak Persiba Bantul dengan skor 4-0 yang sekaligus menjadi kemenangan terbesar saat itu.

Jika ditotal dari ke-10 laga kandang diajang ISL 2014, PSM hanya mampu meraup 15 poin saja plus mengukir 12 gol namun juga harus kebobolan sebanyak 10 kali di Gelora Bung Tomo.

Catatan tersebut tentu saja sangat berbanding terbalik dengan tiga musim partisipasi diajang Liga 1. Sejak musim 2017 hingga 2019, PSM selalu mampu menasbihkan diri sebagai raja kandang.

Andai PSM benar-benar menjadi musafir jika Liga 1 2020 kembali dilanjutkan setelah pandemi virus corona berlalu ataupun Liga 1 2021 nanti, tentu menjadi sinyal bahaya bagi klub tertua di Indonesia ini.

10 Laga Kandang PSM Makassar di Indonesia Super League (ISL) 2014:

1. PSM Makassar 1-1 Persisam Putra Samarinda (Bali United)
2. PSM Makassar 0-2 Mitra Kukar
3. PSM Makassar 4-0 Persiba Bantul
4. PSM Makassar 1-1 Persiram Raja Ampat
5. PSM Makassar 0-2 Persebaya Surabaya
6. PSM Makassar 2-1 Perseru Serui (Badak Lampung FC)
7. PSM Makassar 0-0 Persipura Jayapura
8. PSM Makassar 0-2 Persiba Balikpapan
9. PSM Makassar 1-0 Persepam Madura
10. PSM Makassar 3-1 Persela Lamongan