Liga Indonesia

Sejarah di 11 Mei: PSM Lanjutkan Kutukan di Stadion 'Terangker'

Senin, 11 Mei 2020 22:23 WIB
Penulis: Adriyan Adirizky Rahmat | Editor: Herry Ibrahim
© freepik.com/ksandrphoto/wikipedia
Tepat pada 11 Mei 2009 silam, klub Liga 1 PSM Makassar kembali melanjutkan kutukan setiap kali berlaga di Stadion Pendidikan, Wamena. Copyright: © freepik.com/ksandrphoto/wikipedia
Tepat pada 11 Mei 2009 silam, klub Liga 1 PSM Makassar kembali melanjutkan kutukan setiap kali berlaga di Stadion Pendidikan, Wamena.

INDOSPORT.COM - Tepat pada 11 Mei 2009 silam, klub Liga 1 PSM Makassar kembali melanjutkan kutukan setiap kali berlaga di stadion terangker di Bumi Cendrawasih Papua, Stadion Pendidikan, Wamena.

Stadion berkapasitas 15 ribu orang tersebut dikenal sebagai salah satu venue terangker di Indonesia bagi siapa saja klub pendatang yang akan melawan sang pemilik, yakni Persiwa Wamena.

Faktor cuaca yang sangat dingin membuat Stadion Pendidikan sangat sulit ditaklukkan oleh klub pendatang sebab terletak di ketinggian sekitar 500 meter di atas permukaan laut (DPL).

PSM menjadi salah satu klub yang tak bisa lepas dari kutukan keangkeran Stadion Pendidikan sebab dari empat kali lawatan, Pasukan Ramang selalu gagal membawa pulang satu poin pun.

Seperti laga yang dihelat pada putaran kedua Indonesia Super League (ISL) 2008/09, Senin (11/05/09) silam, PSM harus takluk dari Persiwa dengan skor meyakinkan, yakni 0-2.

Dua gol kemenangan Persiwa dikreasikan oleh sang kapten sekaligus legendanya, Pieter Rumaropen lewat sepakan penalti dimenit ke-75 plus gol penyerang asing Redouane Barkoui (89').

Tambahan tiga poin tersebut membuat Persiwa membukukan 60 poin dari 30 laga dan terus menempel saudara tuanya, Persipura Jayapura yang memimpin klasemen sementara ISL 2008/09.

Sedangkan PSM yang gagal membawa pulang satu poin pun harus tertahan di papan tengah klasemen sementara ISL 2008/09 dengan torehan 42 poin yang juga dari 30 laga.