Liga Indonesia

Anggap PT LIB Perusahaan EO, Presiden MU: Mestinya Untung Besar

Sabtu, 16 Mei 2020 06:45 WIB
Penulis: Tiyo Bayu Nugroho | Editor: Indra Citra Sena
© maduraunitedfc.com
Presiden Madura United, Achsanul Qosasih, menganggap PT Liga Indonesia Baru (LIB) sebagai perusahaan event organizer (EO). Copyright: © maduraunitedfc.com
Presiden Madura United, Achsanul Qosasih, menganggap PT Liga Indonesia Baru (LIB) sebagai perusahaan event organizer (EO).

INDOSPORT.COM - Presiden Madura United, Achsanul Qosasih, menganggap PT Liga Indonesia Baru (LIB) sebagai perusahaan event organizer (EO).

Hal tersebut disampaikan langsung melalui akun media sosial Twitter pribadinya. Achsanul memang kerap melontarkan opini di platform tersebut.

"PT LIB itu ibarat perusahaan Event Organizer; mencari sponsor dan mengelola event. Crew, artis, panggung, dan penontonnya sudah ada, bahkan artis/pengisi acaranya dibayarin peserta," kicau Achsanul Qosasih, Jumat (15/5/20).

"Hebatnya, tak perlu cari penonton, mereka siap bayar. Bahkan biaya keamanan kami (klub) yang bayar. Mestinya untung besar," sambung sang Presiden Madura United.

Kicauan tersebut turut mendapatkan atensi dari netizen berupa tiga komentar, 12 retweets, dan 15 likes (jumlah masih bisa bertambah ke depannya).

Di sisi lain, melalui akun media sosial Twitter resmi klub, Madura United meminta untuk menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS LB) di PT LIB.

"Klub pemegang saham: 99%, PSSI: 1%, sehingga sudah 100% meminta untuk RUPS LB di PT Liga (Indonesia Baru)," tulis @MaduraUnitedFC baru-baru ini.

Madura United FC setuju RUPS LB segera dilaksanakan dengan syarat; Direksi PT LIB nanti dihuni oleh professional (Pengurus PSSI hanya sebagai Komisaris).

"Jangan ada agenda tambahan dan menjadi ajang rebutan kekuasaan," pungkas Madura United.

Sebelumnya, Madura United tetap konsisten pada sikapnya dengan meminta kompetisi Liga 1 2020 dihentikan, setelah mempertimbangkan segala aspek.

Pasalnya, saat ini kompetisi sepak bola nasional tengah terhenti cukup lama imbas pandemi virus corona yang melanda sebagian besar wilayah Indonesia.