Bola Internasional

3 Senior Timnas Indonesia Tolak Jadi Kapten Saat Dibungkam Malaysia

Selasa, 19 Mei 2020 20:46 WIB
Penulis: Deodatus Kresna Murti Bayu Aji | Editor: Isman Fadil
© Muhammad Amir Abidin/NurPhoto via Getty Images
Masih ingat momen Timnas Indonesia dibungkam Malaysia di Kualifikasi Piala Dunia 2022? Yeyen Tumena akhirnya berani buka suara dan bongkar penyebabnya. Copyright: © Muhammad Amir Abidin/NurPhoto via Getty Images
Masih ingat momen Timnas Indonesia dibungkam Malaysia di Kualifikasi Piala Dunia 2022? Yeyen Tumena akhirnya berani buka suara dan bongkar penyebabnya.

INDOSPORT.COM - Penyebab Timnas Indonesia dibungkam Malaysia di Kualifikasi Piala Dunia 2022 pada Selasa (19/11/2020) lalu akhirnya terkuak.

Saat itu, Timnas Indonesia yang bertandang ke markas Malaysia kalah dengan skor 0-2 karena dibobol oleh striker bernama Safawi Rasid pada menit ke-30 dan 73.

Mantan asisten pelatih Simon McMenemy yakni Yeyen Tumena akhirnya berani buka suara dan membongkar penyebab kekalahan di Malaysia.

Yeyen Tumena mengungkapkan semuanya saat sesi wawancara di akun Youtube T10TV, yang merupakan chanel milik presenter olahraga, Tio Nugroho.

Pelatih berusia 44 tahun tersebut mengaku kalau para pemain Timnas Indonesia benar-benar memiliki mental yang tengah down. Bahkan saat itu ada tiga pemain senior yang menolak saat ditunjuk sebagai kapten.

Memang para pemain mengalami beban mental karena sebelumnya mengalami empat kekalahan beruntun di Kualifikasi Piala Dunia 2022. Ditambah lagi lawan yang dihadapi merupakan rival di wilayah ASEAN.

"Saat itu tiga pemain senior saja menolak untuk jadi kapten dan ikut press conference, ya karena beban berat itu tadi. Padahal mereka pemain senior lho," kata Yeyen.

Kemudian, Yeyen akhirnya menunjuk Yanto Basna sebagai kapten karena dia satu-satunya pemain yang siap secara mental.

"Akhirnya gue pilih Yanto Basna karena dia bilang siap. Yanto Basna juga pede karena dia tidak ada beban, dia bodo amat karena main di luar main di Thailand," ucapnya menambahkan.

Saat pertandingan dimulai, Timnas Indonesia sempat mendapatkan hadiah penalti pada menit ke-81 karena Febri Hariyadi dijatuhkan di kotak 16.

Namun lagi-lagi tidak ada pemain yang berani mengambil karena beban mental. Kemudian Osas Saha memberanikan diri menjadi eksekutor namun gagal.

"Saat itu kenapa Osah Saha yang ambil penalti? ya karena beban itu tadi. Sama seperti tiga pemain tadi," ujar Yeyen Tumena.