Liga Indonesia

Deretan Kekalahan Menyakitkan Persipura di Era Divisi Utama

Selasa, 19 Mei 2020 12:52 WIB
Penulis: Sudjarwo | Editor: Theresia Ruth Simanjuntak
© Grafis: Indosport.com
Persipura Jayapura tak hanya pernah mencatatkan kemenangan-kemenangan fantastis dalam kiprahnya di Liga Indonesia, tapi juga sejumlah kekalahan menyakitkan. Copyright: © Grafis: Indosport.com
Persipura Jayapura tak hanya pernah mencatatkan kemenangan-kemenangan fantastis dalam kiprahnya di Liga Indonesia, tapi juga sejumlah kekalahan menyakitkan.

INDOSPORT.COM - Persipura Jayapura tak hanya pernah mencatatkan kemenangan-kemenangan fantastis dalam kiprahnya di Liga Indonesia. Tapi, klub berjuluk Mutiara Hitam ini pun pernah menelan sejumlah kekalahan menyakitkan.

Menariknya, kekalahan tersebut bukan hanya berskor besar, tapi juga laga yang seharusnya bisa mudah dimenangkan oleh Persipura.

Apa saja dan di mana kekalahan tersebut terjadi? Berikut awak media INDOSPORT coba merangkum deretan kekalahan menyakitkan yang pernah dialami Persipura di era Divisi Utama (1994 hingga 2007).

Musim 1994/1995

Di musim pertama perhelatan kompetisi profesional Indonesia ini, tim Persipura langsung menelan kekalahan menyakitkan saat bertandang ke markas Pupuk Kaltim Bontang, Stadion Mulawarman, 14 Mei 1995.

Di laga pekan ke-24 itu, Persipura harus tersungkur dengan hasil yang amat cukup mengejutkan. Mereka kalah dengan skor 1-7.

Selanjutnya, mereka kembali menelan kekalahan menyakitkan di markas sendiri, di Stadion Mandala saat menjamu Persebaya Surabaya di pekan ke-29, 14 Juni 1995. Saat itu, Persipura takluk dengan skor 3-5.

Musim 1995/1996

Di Liga Indonesia kedua Divisi Utama,  Persipura juga harus menelan kekalahan menyakitkan saat berlaga di babak semifinal yang digelar di Stadion Gelora Bung Karno, Senayan, 4 Oktober 1996.

Ketika itu, Persipura harusnya bisa lolos dengan mudah ke babak final, setelah sempat unggul duluan dengan skor 3-1. Namun, PSM Makassar justru membalikkan keadaan menjadi 3-4 di menit-menit akhir.

Musim 2000/2001

Di musim Ligina ke-VII ini, Persipura Jayapura harus menelan dua kekalahan menyakitkan dengan lawan yang sama, Petrokimia Putra Gresik.

Di putaran pertama yang digelar di Stadion Mandala pada pekan ke-5, 4 Februari 2001, Persipura kalah di hadapan publik sendiri dengan skor 1-2, setelah sempat unggul lebih dulu.

Di pertemuan kedua, 15 Juli 2001, saat bertandang ke markas Petrokimia Putra, Persipura dibantai dengan skor 1-5.

Musim 2001/2002

Persipura harus menelan satu kekalahan pahit di musim Ligina ke-IX saat menghadapi Arema Malang di laga terakhir Grup K babak 8 besar, 25 Mei 2002.

Meski hanya kalah tipis 0-1, namun hasil tersebut memupuskan harapan Persipura untuk lolos ke babak semifinal.

Musim 2002/2003

Di musim ini, saat menjamu Persijatim Solo FC di Stadion Mandala, pekan ke-15, 26 Maret 2003, Persipura Jayapura harus menelan pil pahit, setelah dipaksa menyerah dengan skor 1-3.

Kekalahan menyakitkan juga diderita Eduard Ivakdalam dan kolega di pekan ke-28, 26 Juni 2003. Mereka kalah setengah lusin, 0-6 di markas Persik Kediri.

Musim 2003/2004

Di musim ini, Persipura juga menelan kekalahan menyakitkan saat menjamu sang tamu, Pupuk Kaltim Bontang di pekan ke-11, 29 Februari 2004.

Saat itu, Persipura kalah dengan skor tipis 3-4 dalam drama kejar-kejaran gol.

Musim 2005/2006

Meski berstatus juara bertahan, Eduard Ivakdalam dan kolega harus menelan dua kekalahan menyakitkan di kandang sendiri, di Stadion Mandala.

Pertama, mereka takluk dengan skor 0-3 dari sang tamu, Persik Kediri pada pekan ke-2, 18 Januari 2006.

Setelahnya, tim Mutiara Hitam kembali takluk dengan skor 0-1 di markas sendiri saat menjamu saudara mudanya, Persiwa Wamena pada pekan ke-9, 26 Februari 2006.

Musim 2006/2007

Kekalahan menyakitkan di musim sebelumnya dalam derby Papua kembali berlanjut. Persipura tumbang di markas sendiri saat menjamu Persiwa Wamena di pekan ke-9, 22 Maret 2007 dengan skor 0-2.

Persipura kembali menelan pil pahit saat menghadapi PSMS Medan di babak semifinal lewat drama adu penalti, 6 Februari 2006.

Saat itu, Persipura harus menderita kekalahan adu penalti, setelah hanya bisa bermain tanpa gol selama 120 menit.