Liga Indonesia

Egy Maulana Vikri, Si Wonderkid Indonesia dari Medan Menuju Polandia

Minggu, 24 Mei 2020 13:47 WIB
Penulis: Subhan Wirawan | Editor: Theresia Ruth Simanjuntak
© lechia.pl
Mengintip perjalanan karier Egy Maulana Vikri, sang wonderkid Indonesia dari Medan hingga tampil di kasta teratas Liga Polandia bersama Lechia Gdansk. Copyright: © lechia.pl
Mengintip perjalanan karier Egy Maulana Vikri, sang wonderkid Indonesia dari Medan hingga tampil di kasta teratas Liga Polandia bersama Lechia Gdansk.

INDOSPORT.COM - Mengintip perjalanan karier Egy Maulana Vikri sang wonderkid Indonesia, tumbuh di Medan hingga tampil pada kasta teratas Liga Polandia bersama Lechia Gdansk.

Bagi sebagian orang, mungkin beranggapan bahwa sepak bola di Indonesia bukan sesuatu yang bisa diharapkan. Hal tersebut mungkin terlintas di benak kebanyakan orang, mengingat hingga saat ini Indonesia cukup kesulitan menembus ranah internasional. 

Namun, di tengah tanggapan minor, nasib lain justru didapatkan pemain muda asal Medan, Egy Maulana Vikri. Pemuda kelahiran Medan, 7 Juli 2000 tersebut berhasil menembus dunia sepak bola internasional.

Egy Maulana Vikri merupakan putra dari mantan pesepak bola yang pernah memperkuat PS Tirtanadi, Syarifudin. Sang ayah adalah mantan striker yang sudah pensiun sejak tahun 2003.

Memulai karier sepak bola melalui SSB Tasbi Medan pada tahun 2012 silam, Egy kecil langsung menarik perhatian para pencari bakat terutama kala ia tampil di kejuaraan Grassroots Indonesia U-12. 

Dalam ajang tersebut, Egy berhasil menjadi pemain dengan gol terbanyak bahkan mampu membuat timnya meraih gelar juara di akhir turnamen.

Berbekal kecepatan dan skill olah bola diatas rata-rata pemain sebayanya, Egy mulai banyak dilirik klub besar. Namun, dengan usia yang masih sangat belia, selanjutnya, dirinya melanjutkan ilmu sepak bola di Diklat Ragunan. 

Pada 2015, Egy sukses mempersembahkan gelar internasional buat Indonesia setelah menjadi juara Gothia Cup yang berlangsung di Swedia. Bahkan, dirinya dianugerahi pemain terbaik usai mencetak 28 gol di sepanjang turnamen.

Nama Egy Maulana Vikri semakin bersinar setelah di tahun 2017 dirinya sukses menghantarkan Timnas Indonesia U-19 tampil gemilang di ajang Toulon Cup yang berlangsung di Prancis.

Bahkan, Egy Maulana Vikri kembali mendapat penghargaan bergengsi bernama Jouer Revelation Trophee, gelar yang juga dimenangkan sejumlah pemain hebat seperti Cristiano Ronaldo dan Zinedine Zidane.

Meski belum memiliki klub profesional saat itu, namun Egy selalu berhasil membawa Timnas Indonesia melangkah ke semifinal bahkan partai final sejumlah event besar se-Asia Tenggara.

Mulai dari peringkat tiga Piala AFF U 19 pada tahun 2017 dan 2018 hingga meraih medali perak di ajang Southeast Asian (SEA) Games tahun 2019 silam.

Berkat penampilan gemilangnya bersama Timnas Indonesia, Egy mendapat tawaran uji coba sejumlah klub Eropa mulai dari Benfica. Sporting CP, Getafe CF, Espanyol, Legia Warsawa, Saint-Etienne hingga Ajax Amsterdam.

Namun, karena beberapa faktor, ia akhirnya memilih untuk bergabung bersama Lechia Gdansk salah satu tim yang tampil di kasta teratas Liga Polandia.

Dengan usia yang masih sangat belia, Egy lebih banyak bermain dengan tim kedua pada musim pertamanya di Lechia. Meski begitu, catatan penampilannya tidak kalah mentereng dengan raihan 13 gol dari 16 laga di musim 2018/19.

Egy juga berhasil masuk dalam skuad Lechia Gdansk saat meraih gelar juara Piala Polandia musim 2018/19 dan SuperCup Polandia tahun 2019. Menjadikannya sebagai pemain asli Indonesia pertama yang meraih gelar juara di kompetisi tertinggi liga Eropa.

Masih berusia di bawah 20 tahun, Egy Maulana Vikri kini menjelma menjadi salah satu harapan besar untuk Timnas Indonesia. Apalagi, di tahun 2017 lalu ia dinobatkan sebagai salah satu dari 60 pemain paling berbakat oleh majalah The Guardian.

Berbekal catatan gelar yang diraih serta sanjungan berbagai media asing, menari dinanti kiprah salah satu wonderkid asal Medan ini pada tahun-tahun berikutnya. Semoga, si 'Kelok Sembilan' mampu mengembalikan taji skuat Garuda di kancah internasional.