Liga Indonesia

Pembentukan PT LIM Menguat, Manajer PSIM: Nggak Usah Aneh-aneh!

Jumat, 5 Juni 2020 19:17 WIB
Penulis: Prabowo | Editor: Arum Kusuma Dewi
© Muhammad Effendi/INDOSPORT
Winger andalan PSIM Yogyakarta TA Musafri berhasil mencetak gol ke gawang Sriwijaya FC pada menit ke-84, pada duel kedua tim di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring Palembang, Minggu (15/03/2020). Copyright: © Muhammad Effendi/INDOSPORT
Winger andalan PSIM Yogyakarta TA Musafri berhasil mencetak gol ke gawang Sriwijaya FC pada menit ke-84, pada duel kedua tim di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring Palembang, Minggu (15/03/2020).

INDOSPORT.COM - Sejumlah klub Liga 2 memunculkan ide pembentukan operator baru. Operator yang diberi nama PT Liga Indonesia Modern (LIM) itu bakal menggantikan PT Liga Indonesia Baru (LIB).

Sejumlah klub menilai selama ini PT LIB kerap dianggap mengistimewakan Liga 1. Mulai dari perbedaan subsidi hingga pembagian sharing dari siaran televisi hingga tak memiliki saham yang mayoritas dipunyai klub kasta tertinggi.

Namun, rencana pembentukan operator baru itu juga mendapatkan tanggapan negatif dari sejumlah klub. Termasuk manajer PSIM Yogyakarta, David MP Hutauruk.

"Jangan seperti itulah, nggak usah aneh-aneh dan menimbulkan riak-riak baru di sepak bola. Karena sekarang kan sudah saling menata untuk jadi lebih baik," kata David kepada INDOSPORT, Jumat (05/06/20).

Dia memaparkan, operator baru bisa saja didirikan untuk kompetisi Liga 2. Namun harus memiliki alasan kuat dan krusial.

"Kalau pengganti oke, tapi satu pihak harus menyampaikan kalau tidak sangup (jadi operator). Tapi kalau nanti muncul tandingan saya tidak setuju. Jangan sampai dualisme lagi," tegas dia.

Sejauh ini, PSIM Yogyakarta jadi salah satu tim yang getol agar kompetisi musim ini dilanjutkan. Selain mereka, hal senada juga disampaikan Badak Lampung, Sulut United, dan Persis Solo.