Liga Indonesia

Bukan Subsidi, Ini Keinginan Utama Persita Jika Liga 1 Dilanjutkan

Minggu, 7 Juni 2020 13:01 WIB
Penulis: Petrus Manus Da' Yerimon | Editor: Lanjar Wiratri
© Petrus Manus Da'Yerimon/INDOSPORT
Salah satu klub peserta Liga 1, Persita Tangerang pun ingin PSSI melakukan ini sebelum benar-benar menggulirkan kompetisi. Copyright: © Petrus Manus Da'Yerimon/INDOSPORT
Salah satu klub peserta Liga 1, Persita Tangerang pun ingin PSSI melakukan ini sebelum benar-benar menggulirkan kompetisi.

INDOSPORT.COM - PSSI berencana kembali menggulirkan Liga 1 2020 pada September mendatang setelah dua bulan vakum akibat pandemi virus corona. Salah satu klub peserta Liga 1, Persita Tangerang pun ingin PSSI melakukan ini sebelum benar-benar menggulirkan kompetisi.

Dalam usulannya, ketum PSSI mengatakan ada sejumlah opsi yang dipertimbangkan seperti kenaikan subsidi untuk klub (Rp800 juta), pemusatan laga di Pulau Jawa, tanpa degradasi maupun pelaksanaan protokol kesehatan yang ketat.

Namun, opsi tersebut rupanya masih dipertanyakan sejumlah klub seperti Persita Tangerang. Tim promosi tersebut menyatakan bersyukur dengan adanya opsi kenaikan subsidi, tapi yang paling ditunggu adalah format kompetisi seperti apa yang akan dijalani apabila pertandingan hanya dilajutkan di Pulau Jawa.

"Ya cukup membantu mengenai tambahan subsidi nanti. Tapi yang lebih penting adalah format kompetisinya nanti seperti apa?" kata manajer Persita, I Nyoman Suryanthara.

Bagi Persita, format kompetisi sangat penting. Apalagi, PSSI akan menerapkan dua tim promosi dari Liga 2 tanpa ada tim Liga 1 yang terdegradasi. Hal itu tentu berbeda dengan format awal Liga 1 2020 yang disetujui yakni tiga tim degradasi.

"Bila liga lanjut tanpa degradasi, PSSI harus mengubah status kompetisnya terlebih dahulu. Mungkin bisa menjadi turnamen," ujar Nyoman.

Sejatinya, Persita menginginkan liga dilanjut pada Oktober, supaya PSSI dan klub punya persiapan yang lebih matang. Federasi diminta melakukan kajian terkait situasi dan kondisi lingkungan sangat penting, terutama untuk mempertimbangkan ada tidaknya penonton.