Liga Indonesia

Belum Sepakat soal Perubahan Kontrak Pemain, Ini Penjelasan APPI

Senin, 8 Juni 2020 15:26 WIB
Penulis: Petrus Manus Da' Yerimon | Editor: Ivan Reinhard Manurung
© Dimas Ramadhan/INDOSPORT
PSSI tengah berkomunikasi dengan APPI (asosiasi pemain profesional Indonesia) terkait permohonan klub untuk merubahan kontrak pemain saat Liga 1 lanjut. Copyright: © Dimas Ramadhan/INDOSPORT
PSSI tengah berkomunikasi dengan APPI (asosiasi pemain profesional Indonesia) terkait permohonan klub untuk merubahan kontrak pemain saat Liga 1 lanjut.

INDOSPORT.COM - PSSI dilaporkan tengah berkomunikasi dengan APPI (asosiasi pemain profesional Indonesia) terkait permohonan klub untuk melakukan perubahan kontrak pemain saat Liga 1 dilanjutkan. Namun, hingga saat ini belum ada kesepakatan dari kedua pihak.

Sekjen APPI, Mohamad Hardika Aji menjelaskan mereka masih berkomunikasi agar tercapai jalan tengah. APPI tidak ingin pemain dirugikan dengan bayaran yang rendah, di sisi lain berusaha mengakomodir klub.

"APPI memberikan rekomendasi batas maksimum pemotongan atau minimum gaji jika memang PSSI dan klub menghendaki adanya re-negosiasi kontrak karena kondisinya belum normal," katanya.

"APPI gak kasih fix angka mutlak karena memang pada prinsipnya yang namanya perjanjian ada asas kebebasan berkontrak, yang itu ranah privat. "

"Tapi APPI kasih batas minimum gaji karena untuk melindungi pemain yang gajinya kecil bahkan bisa dibawah UMR jika ada pemotongan," imbuh Aji.

APPI menyoroti keputusan PSSI beberapa waktu lalu yang mengizinkan klub melakukan potong gaji hingga 75 persen. Angka tersebut sangat tinggi dan merugikan pemain karena pemasukannya bahkan ada yang di bawah UMR (upah minimum regional).

"Melihat kemarin SK PSSI yang maksimum gaji 25 persen, jadi banyak pemain dapet di bawah umr. Itu jelas akan melanggar ketentuan hukum," tegas Aji.

Sementara itu, Plt Sekjen PSSI, Yunus Nusi mengakui belum ada titik temu dengan APPI saat rapat virtual beberapa hari lalu. Ia berharap, ada keputusan yang adil untuk klub dan pemain sehingga Liga 1 bisa berjalan normal.